Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Isran Noor berjanji kepada Muhammadiyah akan mempersiapkan lahan seluas 250 hektar agar bisa dimanfaatkan dalam pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di wilayah setempat.
"Untuk mendukung Amal Usaha Muhammadiyah di IKN, saya akan siapkan minimal 200 hektar untuk Muhammadiyah. Asal Muhammadiyah mau. Baik untuk membangun kampus maupun Kantor Pusat," kata Isran Noor pada acara Milad ke 109 Muhammadiyah yang digelar PW Muhammadiyah Kaltim, di Kampus UMKT, Jalan Ir H Juanda Samarinda, Sabtu.
Isran mengatakan momentum penetapan ibu kota negara (IKN) baru di Kaltim oleh Presiden Joko Widodo menjadi motivasi Gerakan Muhammadiyah untuk berlari cepat.
Menurut Isran, kantor sekretariat PP Muhammadiyah harus dibangun di kawasan IKN. Bahkan, Muhammadiyah bisa membangun kampus termewah dan terbagus skala Internasional di kawasan itu.
Lahan itu, lanjut Isran, Muhammadiyah tak perlu membayar kepada negara, karena itu milik negara.
"Sekitar kurang lebih 610.000 hektar untuk pengembangan IKN disiapkan. Apalagi, kawasan itu dibangun tidak berdekatan satu dengan yang lainnya. Artinya, bangunan di IKN berkonsep visi smart, green, beautiful dan sustainable. Berarti semua berkonsep kota hutan serta cerdas dan kota pintar," ungkapnya.
Karena itu, IKN merupakan milik bangsa dan seluruh bangsa di dunia. Makanya, Muhammadiyah harus berlari ke depan paling cepat dengan momen IKN baru ini.
"Jadi, momen perpindahan IKN baru harus dimulai percepatan pembangunannya oleh Muhammadiyah," kata Isran Noor.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Untuk mendukung Amal Usaha Muhammadiyah di IKN, saya akan siapkan minimal 200 hektar untuk Muhammadiyah. Asal Muhammadiyah mau. Baik untuk membangun kampus maupun Kantor Pusat," kata Isran Noor pada acara Milad ke 109 Muhammadiyah yang digelar PW Muhammadiyah Kaltim, di Kampus UMKT, Jalan Ir H Juanda Samarinda, Sabtu.
Isran mengatakan momentum penetapan ibu kota negara (IKN) baru di Kaltim oleh Presiden Joko Widodo menjadi motivasi Gerakan Muhammadiyah untuk berlari cepat.
Menurut Isran, kantor sekretariat PP Muhammadiyah harus dibangun di kawasan IKN. Bahkan, Muhammadiyah bisa membangun kampus termewah dan terbagus skala Internasional di kawasan itu.
Lahan itu, lanjut Isran, Muhammadiyah tak perlu membayar kepada negara, karena itu milik negara.
"Sekitar kurang lebih 610.000 hektar untuk pengembangan IKN disiapkan. Apalagi, kawasan itu dibangun tidak berdekatan satu dengan yang lainnya. Artinya, bangunan di IKN berkonsep visi smart, green, beautiful dan sustainable. Berarti semua berkonsep kota hutan serta cerdas dan kota pintar," ungkapnya.
Karena itu, IKN merupakan milik bangsa dan seluruh bangsa di dunia. Makanya, Muhammadiyah harus berlari ke depan paling cepat dengan momen IKN baru ini.
"Jadi, momen perpindahan IKN baru harus dimulai percepatan pembangunannya oleh Muhammadiyah," kata Isran Noor.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021