Ketua Komisi  IV  DPRD Kota Samarinda Sri Puji Astuti menegaskan bahwa permasalahan stunting menjadi tanggung jawab semua elemen, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.
 

"Stunting ini tidak hanya kerja  pemerintah  dalam hal ini Dinas Kesehatan  (Dinkes) tapi harus komprehensif. Jadi hampir semua OPD  terlibat di penanganan stunting, termasuk juga kerja sama dari masyarakat," kata Puji Astuti di Samarinda belum lama ini.

Ia menyebutkan tanggung jawab OPD, misalnya Dinas PUPR bisa menyiapkan sanitasi, Dinas Pendidikan memberi standar pendidikan tentang gizi  ketahanan pangan dari tingkat dasar sampai ke jenjang SMA, kemudian Dinas Sosial memberikan bantuan sosialnya.

Lanjutnya Kanwil agama juga perlu dilibatkan, bagaimana pernikahan usia dini jangan sampai terjadi karena dia belum siap secara emosional, biologi, maupun fisiknya.

Sedangkan keterlibatn  Puskesmas  dalam mengatasi stunting adalah memberikan gizi yang baik serta mengedukasi cara mengolah makanan yang bagus.

“Ada banyak hal yang menyebabkan penanganan stunting harus komprehensif dan bukan hanya tanggung jawab Dinkes,” katanya.

Dia juga mengimbau SDM harus mumpuni, seperti kader-kader Posyandu yang harus diberi pemahaman dan kemudian mensosialisasikan kepada keluarga-keluarga yang ingin memiliki anak. Diberi kecukupan  gizi semenjak  hamil hingga usia tumbuh kembang anak.

"Apalagi sekarang banyak kelahiran yang berat badannya dibawah normal 2,5 kg atau panjang dibawah 48 cm, belum lagi penyakit bawaan, misalkan ibunya anemia atau lahir prematur," paparnya.

                       DPRD Samarinda (Dok ANTARA)


Puji Astuti  mengemukakan bahwa pemerintah sebagai wadah yang menyiapkan sarana dan prasarana, kemudian para kader  posyandu memberikan pemahaman kepada anggota masyarakat.

Diakuinya untuk Kota Samarinda penyuluhan terkait stunting masih belum cukup karena jumlah Puskesmas sangat tidak seimbang dibandingkan dengan jumlah masyarakat Kota Samarinda.

"Jumlah penduduk di Samarinda sekitar 829.000 jiwa. Ditemukan jumlah kasus stunting ada  sekitar 2.073 anak, jadi ada  sekitar 12,5 persen. Sedangkan jumlah Puskesmas hanya 26," jelas Puji Astuti.(Adv/DPRD Samarinda)
 

Pewarta: RSya'R

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021