Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Samri Shaputra mengkritisi kurangnya  koordinasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur.
 

"Pembangunan yang satu dengan yang lain seringkali tidak sinkron dan tumpang tindih. Contoh di Jalan DI Panjaitan, Pemkot baru saja membuat trotoar dengan keramik, tiba-tiba Pemprov Kaltim juga melakukan pengecoran untuk meninggikan jalan  hampir satu meter," kata Samri di Samarinda beberapa waktu lalu.

Sehingga  katanya  terkesan hanya membuang-buang anggaran, sedangkan anggaran untuk pembangunan tidak sedikit.

"Artinya tidak bermanfaat untuk masyarakat. Jadi harus betul-betul  instansi  terkait membuat perencanaan yang matang," tegasnya.

Ia juga mengungkapkan terkadang program pemerintah bukan berdasarkan kebutuhan tapi berdasarkan keinginan sehingga rakyat yang menjadi korbannya.

Contohnya permasalahan yang sedang dirasakan masyarakat adalah banjir, maka yang dibutuhkan  adalah  bagaimana pemerintah mengatasi  banjir yakni dengan membuat drainase yang bagus.

Menurut Samri, kalau jalan ditinggikan itu bukan menanggulangi banjir,  tapi memindahkan banjir dari jalan ke rumah-rumah warga  karena rumahnya lebih rendah dari badan jalan.

Ia  meminta  antara Pemkot  Samarinda dan Pemprov Kaltim terlebih dahulu melihat penyebab banjir itu sendiri. Perencanaan keduanya harus sinkron saling mendukung.
 

Logo-DPRD Samarinda (Dok ANTARA)


"Intinya  ada koordinasi, saling berpasangan. Ketika membuat jalan, maka  juga harus ada saluran airnya," jelasnya.

Samri  menuturkan  pemerintah seharusnya bisa melihat keluhan masyarakat seperti penanganan banjir. Anggota DPRD  sering melakukan reses menyerap aspirasi, [ermasalahan banjir yang sering menjadi keluhan .

"Kami langsung  turun ke lapangan mendengar aspirasi masyarakat, namun tidak banyak aspirasi masyarakat melalui Dewan yang terakomodir dalam APBD,"  katanya.

Ia menambahkan namun hal itu dapat dimaklumi kekuatan anggaran yang terbatas karena setiap tahunnya selalu ada pertambahan penduduk, daerah yang dibuka juga semakin banyak dan daerah yang sebelumnya kawasan hutan menjadi pemukiman.

"Kami berharap  antara Pemkot Samarinda dan Pemprov  Kaltim bisa berkoordinasi lebih maksimal ketika akan melakukan pembangunan,” harap Samri. (ADV/DPRD Samarinda).
 

Pewarta: R'Sya R

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021