Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pelabuhan Terminal Peti Kemas Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, menyumbang pendapatan asli daerah sebanyak Rp1,8 miliar.
"TPK Palaran menjadi kebanggaan warga Samarinda sebab sebagai pelopor pelabuhan yang pembangunannya murni dibiayai swasta dan kini telah memberi kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Samarinda hingga Rp1,8 miliar," ungkap Sekretaris Kota Samarinda Zulfakar Noor, Minggu.
Kontribusi pendapatan itu kata Zulfakar Noor merupakan `profit share` atau bagi hasil sebesar 26,5 persen dari laba yang diperoleh hingga Februari 2013.
"Profit share atau bagi hasil atas laba diperoleh terhitung sejak Juni 2012 hingga Februari 2013. Bagi hasil yang kita peroleh tiap bulannya bervariasi, tergantung dari laba dari pengoperasian TPK Palaran itu," ujar Zulfakar Noor.
Pada Juni 2012 lanjut dia, bagi hasil yang didapat Rp175 juta, Juli Rp369 juta, pada Agustus Rp207 juta, September Rp402 juta, Oktober Rp225 juta, Nopember Rp133 juta dan pada Desember 2012 Rp205 juta.
Kemudian pada Januari 2013 bagi hasil yang diperoleh Pemerintah Kota Samarinda mencapai Rp417 juta dan Februari Rp411 sehingga total bagi hasil yang diperoleh selama sembilan bulan mencapai Rp1,8 miliar.
"Kami (Pemerintah Kota Samarinda) tidak mengeluarkan biaya dalam pembangunan pelabuhan, tapi banyak keuntungan yang diperoleh termasuk kontribusi PAD tersebut.
Pelabuhan baru ini merupakan pelopor di Indonesia yang murni pembiayaan dari swasta dengan pola konsorsium. Perusahaan konsorsiumnya yakni PT Pelabuhan Samudera Palaran (PSP), yang terdiri Pemkot Samarinda-PT Samudera Indonesia dan PT Pelindo IV," kata Zulfakar Noor.
Sistem bagi hasil tersebut kata dia yakni, Pemkot Samarinda dan PT Pelindo IV masing-masing mendapatkan 26,5 persen dari laba pengoperasian yang diperoleh sementara 47 persen merupakan jatah PT Samudera Indonesia selaku pihak yang membiayai pembangunan.
Berdasarkan laporan dari PT PSP kata Zulfakar Noor, sejak Juni 2012 hingga Februari 2013 telah dilakukan bongkar muat dengan volume peti kemas 152.950 TEus.
Zulfakar menegaskan, selain keuntungan dari PAD, masih banyak lagi keuntungan yang lebih besar manfaatnya dirasakan masyarakat dengan berdirinya TPK Palaran.
"Pertama, masalah penataan kota, kemudian bertumbuhnya lagi kawasan ekonomi baru dan meningkatkan perekonomian. Belum lagi dukungan propinsi yang membangun akses jalan di Palaran, baik jalan utamanya hingga di pemukiman. Banyak keuntungannya, sementara Pemerintah Kota tidak mengeluarkan uang untuk membangun TPK Palaran," ungkap Zulfakar Noor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"TPK Palaran menjadi kebanggaan warga Samarinda sebab sebagai pelopor pelabuhan yang pembangunannya murni dibiayai swasta dan kini telah memberi kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Samarinda hingga Rp1,8 miliar," ungkap Sekretaris Kota Samarinda Zulfakar Noor, Minggu.
Kontribusi pendapatan itu kata Zulfakar Noor merupakan `profit share` atau bagi hasil sebesar 26,5 persen dari laba yang diperoleh hingga Februari 2013.
"Profit share atau bagi hasil atas laba diperoleh terhitung sejak Juni 2012 hingga Februari 2013. Bagi hasil yang kita peroleh tiap bulannya bervariasi, tergantung dari laba dari pengoperasian TPK Palaran itu," ujar Zulfakar Noor.
Pada Juni 2012 lanjut dia, bagi hasil yang didapat Rp175 juta, Juli Rp369 juta, pada Agustus Rp207 juta, September Rp402 juta, Oktober Rp225 juta, Nopember Rp133 juta dan pada Desember 2012 Rp205 juta.
Kemudian pada Januari 2013 bagi hasil yang diperoleh Pemerintah Kota Samarinda mencapai Rp417 juta dan Februari Rp411 sehingga total bagi hasil yang diperoleh selama sembilan bulan mencapai Rp1,8 miliar.
"Kami (Pemerintah Kota Samarinda) tidak mengeluarkan biaya dalam pembangunan pelabuhan, tapi banyak keuntungan yang diperoleh termasuk kontribusi PAD tersebut.
Pelabuhan baru ini merupakan pelopor di Indonesia yang murni pembiayaan dari swasta dengan pola konsorsium. Perusahaan konsorsiumnya yakni PT Pelabuhan Samudera Palaran (PSP), yang terdiri Pemkot Samarinda-PT Samudera Indonesia dan PT Pelindo IV," kata Zulfakar Noor.
Sistem bagi hasil tersebut kata dia yakni, Pemkot Samarinda dan PT Pelindo IV masing-masing mendapatkan 26,5 persen dari laba pengoperasian yang diperoleh sementara 47 persen merupakan jatah PT Samudera Indonesia selaku pihak yang membiayai pembangunan.
Berdasarkan laporan dari PT PSP kata Zulfakar Noor, sejak Juni 2012 hingga Februari 2013 telah dilakukan bongkar muat dengan volume peti kemas 152.950 TEus.
Zulfakar menegaskan, selain keuntungan dari PAD, masih banyak lagi keuntungan yang lebih besar manfaatnya dirasakan masyarakat dengan berdirinya TPK Palaran.
"Pertama, masalah penataan kota, kemudian bertumbuhnya lagi kawasan ekonomi baru dan meningkatkan perekonomian. Belum lagi dukungan propinsi yang membangun akses jalan di Palaran, baik jalan utamanya hingga di pemukiman. Banyak keuntungannya, sementara Pemerintah Kota tidak mengeluarkan uang untuk membangun TPK Palaran," ungkap Zulfakar Noor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013