Sangatta (ANTARA Kaltim) - Kader sekaligus pengurus Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, Isnorawati, mengaku lebih memilih bergabung ke Partai Golkar sebagai "perahu" pada Pemilu 2014.
"Awal karier politik saya dari Golkar, sehingga tidak ada paksaan dari pihak manapun untuk kembali bergabung Partai Golkar Kutai Timur," kata Isnorawati yang juga anggota DPRD Kutai Timur Periode 2009-2014, Jumat.
Menurut Isnorawati, bergabungnya dirinya ke Partai Golkar bukan ada paksaan atau iming-iming jabatan, namun kesadaran hatinya dan sudah didukung keluarga untuk kembali bergabung ke Partai Golkar.
Dikatakannya, sampai saat ini juga belum ada instruksi dari DPP PDK untuk bergabung ke partai mana.
"Karena itu, melalui musyawarah keluarga, saya putuskan gabung ke Partai Golkar lebih tepat," kata Isnorawati, saat ditemui diruang kerjanya, lantai III Gedung DPRD Kutai Timur, Jumat.
Ia menjelaskan, dirinya berasal dari keluarga Golkar, dan mengawali karier politiknua juga dari sejak sejak lulus SMA , namun, karena pemilu lalu penetapan keanggotaan di DPRD masih berdasarkan nomor urut sehingga dirinya tidak terpilih menjadi wakil rakyat.
Kemudian pada Pemilu 2004 saya bergabung dengan Partai Pelopor dan terpilih sebagai anggota DPRD Kutai Timur periode 2004-2009.
"Namun karena ada perpecahan internal partai, maka pada Pemilu 2009 saya bergabung ke Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK dan kembali terpilih dari Dapil Kutai Timur 2 Kecamatn Kongbeng, Muara Wahau, Telan dan lima kecamatan lainnya," ujarnya.
Isnorawati sangat yakin, bahwa dengan bergabungnya saya yakin dirinya akan dipilih akan kembali terpilih untuk kali ketiga sebagai anggota Parlemen Kabupaten Kutai Timur periode 2004-2019.
"Tidak mungkin saya menolak jika ada instruksi DPP PDK ke partai mana, karena tidak ada instruksi makanya pilih Golkar," kata Isnorawati yang merupakan perempuan pertama dari Suku Dayak Kutai Timur menjadi anggota DPRD sejak tahun 2004. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Awal karier politik saya dari Golkar, sehingga tidak ada paksaan dari pihak manapun untuk kembali bergabung Partai Golkar Kutai Timur," kata Isnorawati yang juga anggota DPRD Kutai Timur Periode 2009-2014, Jumat.
Menurut Isnorawati, bergabungnya dirinya ke Partai Golkar bukan ada paksaan atau iming-iming jabatan, namun kesadaran hatinya dan sudah didukung keluarga untuk kembali bergabung ke Partai Golkar.
Dikatakannya, sampai saat ini juga belum ada instruksi dari DPP PDK untuk bergabung ke partai mana.
"Karena itu, melalui musyawarah keluarga, saya putuskan gabung ke Partai Golkar lebih tepat," kata Isnorawati, saat ditemui diruang kerjanya, lantai III Gedung DPRD Kutai Timur, Jumat.
Ia menjelaskan, dirinya berasal dari keluarga Golkar, dan mengawali karier politiknua juga dari sejak sejak lulus SMA , namun, karena pemilu lalu penetapan keanggotaan di DPRD masih berdasarkan nomor urut sehingga dirinya tidak terpilih menjadi wakil rakyat.
Kemudian pada Pemilu 2004 saya bergabung dengan Partai Pelopor dan terpilih sebagai anggota DPRD Kutai Timur periode 2004-2009.
"Namun karena ada perpecahan internal partai, maka pada Pemilu 2009 saya bergabung ke Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK dan kembali terpilih dari Dapil Kutai Timur 2 Kecamatn Kongbeng, Muara Wahau, Telan dan lima kecamatan lainnya," ujarnya.
Isnorawati sangat yakin, bahwa dengan bergabungnya saya yakin dirinya akan dipilih akan kembali terpilih untuk kali ketiga sebagai anggota Parlemen Kabupaten Kutai Timur periode 2004-2019.
"Tidak mungkin saya menolak jika ada instruksi DPP PDK ke partai mana, karena tidak ada instruksi makanya pilih Golkar," kata Isnorawati yang merupakan perempuan pertama dari Suku Dayak Kutai Timur menjadi anggota DPRD sejak tahun 2004. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013