Petugas pemerintah dengan bantuan warga dan sukarelawan mengevakuasi jasad seorang anak berusia 13 tahun yang pada Sabtu (30/10) terseret arus sungai di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur.
"Berdasarkan keterangan saksi, korban terseret arus pada Sabtu kemarin sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Korban ditemukan tadi pagi pukul 06.35 Wita dalam keadaan meninggal," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Nurlaila di Sepaku, Minggu.
Menurut dia, anak itu terseret arus saat bermain di halaman rumah warga yang berada di dekat sungai di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku. Warga berusaha menolong anak itu dan meminta bantuan dari BPBD.
Aparat BPBD, Polsek Sepaku, Koramil Sepaku, dan Pemerintah Desa Sukaraja dengan dukungan dari RAPI Sepaku, Santri Tanggap Bencana Sepaku, sukarelawan, dan warga kemudian menyusuri sungai untuk mencari anak yang terseret arus.
"Korban ditemukan meninggal dunia sekitar 100 meter dari lokasi awal dia terseret arus," kata Nurlaila.
Ia menambahkan, jasad anak yang terseret arus pertama kali ditemukan oleh seorang relawan bernama Agus Santoso (41).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Berdasarkan keterangan saksi, korban terseret arus pada Sabtu kemarin sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Korban ditemukan tadi pagi pukul 06.35 Wita dalam keadaan meninggal," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Nurlaila di Sepaku, Minggu.
Menurut dia, anak itu terseret arus saat bermain di halaman rumah warga yang berada di dekat sungai di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku. Warga berusaha menolong anak itu dan meminta bantuan dari BPBD.
Aparat BPBD, Polsek Sepaku, Koramil Sepaku, dan Pemerintah Desa Sukaraja dengan dukungan dari RAPI Sepaku, Santri Tanggap Bencana Sepaku, sukarelawan, dan warga kemudian menyusuri sungai untuk mencari anak yang terseret arus.
"Korban ditemukan meninggal dunia sekitar 100 meter dari lokasi awal dia terseret arus," kata Nurlaila.
Ia menambahkan, jasad anak yang terseret arus pertama kali ditemukan oleh seorang relawan bernama Agus Santoso (41).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021