Nunukan (ANTARA Kaltim) - Himpunan Pedagang Asongan (Himpedas) Kabupaten Nunukan, meminta aparat berwenang untuk menertibkan semakin maraknya anak-anak yang menjadi pedagang asongan di Pelabuhan Internasional Tunon Taka.

"Sebaiknya petugas bertindak tegas untuk menertibkan, agar anak-anak yang masih di bawah umur tidak masuk di dermaga pelabuhan menjadi pedagang asongan," kata Ketua Himpedas Kabupaten Nunukan, Nurdin di Nunukan, Selasa.

Ia menyayangkan belum adanya tindakan tegas aparat sehingga pedagang asongan di bawah umur semakin hari semakin bertambah hingga puluhan anak.

Parahnya, kata dia, anak-anak yang menjadi pedagang asongan di Pelabuhan Tunon Taka itu pada awalnya masih bersekolah, tetapi setelah merasa mampu mencari nafkah sendiri akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya.

"Sekarang itu banyak anak-anak yang jualan di pelabuhan sudah tidak sekolah lagi. Itu yang sangat kami sayangkan makanya perlu ada tindakan tegas dari petugas di pelabuhan supaya melarang anak-anak masuk berjualan di kapal," harap Nurdin.

Ia menambahkan, maraknya anak-anak di bawah umur yang menjadi pedagang asongan di Pelabuhan Tunon Taka telah berlangsung lama dan sepertinya aparat terkesan membiarkan.

"Kami selaku Ketua Himpedas sangat prihatin tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa karena petugas pelabuhan juga membiarkan anak-anak masuk di pelabuhan untuk berjualan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengamanan Pelabuhan Kantor Kesyahbandaran Kabupaten Nunukan, Muh Nor, yang dihubungi tidak mengangkat telepon genggamnya.

Sebelumnya Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah (BP2KBD) Kabupaten Nunukan, Drs Hj Mardiah mengakui masih banyak anak-anak di bawah umur yang menjadi pedagang asongan di Pelabuhan Tunon Taka dan pihaknya belum menemukan solusi untuk meminimalisirnya.    (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013