Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Hamdam Pangrewa, mengunjungi warga Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu yang sudah empat hari ini terendam banjir guna mengetahui langsung situasi lapangan.
"Saya turut prihatin atas musibah banjir yang dirasakan masyarakat Sumbar Sari, semoga banjir segera surut dan aktivitas kembali normal," ujar Hamdam dalam kunjungan yang didampingi Kepala BPBD, Kepala Dinas Sosial, dan Camat Babulu, Selasa.
Hamdam yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten PPU ini mengapresiasi seluruh tim yang telah terlibat dalam penanganan musibah banjir tersebut, mulai BPBD, Dinas Sosial, kecamatan, hingga Pemerintah Desa Sumber Sari.
Tanpa kerja ikhlas tim mulai tingkat kabupaten hingga desa, kata dia, dipastikan terjadi berbagai kesulitan yang lebih berat saat melakukan penanganan di lapangan.
"Satu tindakan yang luar biasa dalam penanganan banjir ini adalah, sebelum air naik pemukiman warga, tim yang dikomandoi oleh BPBD PPU telah turun ke lapangan untuk melakukan antisipasi dan memberikan peringatan kepada warga," katanya.
Adanya peringatan dan antisipasi itulah sehingga pelaksanaan evakuasi tidak memerlukan waktu lebih lama bagi korban yang terdampak langsung, karena semua telah dikoordinasikan dan disiapkan.
"Walau memang pada awalnya ada satu atau dua warga yang tidak bersedia dievakuasi dengan berbagai alasan, namun karena pendekatan yang dilakukan oleh tim, akhirnya seluruh masyarakat terdampak banjir mau mengikuti arahan untuk dievakuasi," tuturnya.
Di pengungsian, ia melihat tim telah menyediakan kebutuhan bagi pengungsi melalui dapur umum sehingga bisa tercukupi kebutuhan makanan, air bersih dan kebutuhan lain bagi pengungsi.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten PPU, total warga yang rumahnya terendam banjir sebanyak 1.545 jiwa yang berasal dari 490 kepala keluarga (KK) dari 16 RT.
Sedangkan dari total korban banjir yang sebanyak 1.545 jiwa tersebut, jumlah warga yang mengungsi ke tempat aman sebanyak 33 KK dengan 114 jiwa, dan lokasi pengungsian di empat titik.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Saya turut prihatin atas musibah banjir yang dirasakan masyarakat Sumbar Sari, semoga banjir segera surut dan aktivitas kembali normal," ujar Hamdam dalam kunjungan yang didampingi Kepala BPBD, Kepala Dinas Sosial, dan Camat Babulu, Selasa.
Hamdam yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten PPU ini mengapresiasi seluruh tim yang telah terlibat dalam penanganan musibah banjir tersebut, mulai BPBD, Dinas Sosial, kecamatan, hingga Pemerintah Desa Sumber Sari.
Tanpa kerja ikhlas tim mulai tingkat kabupaten hingga desa, kata dia, dipastikan terjadi berbagai kesulitan yang lebih berat saat melakukan penanganan di lapangan.
"Satu tindakan yang luar biasa dalam penanganan banjir ini adalah, sebelum air naik pemukiman warga, tim yang dikomandoi oleh BPBD PPU telah turun ke lapangan untuk melakukan antisipasi dan memberikan peringatan kepada warga," katanya.
Adanya peringatan dan antisipasi itulah sehingga pelaksanaan evakuasi tidak memerlukan waktu lebih lama bagi korban yang terdampak langsung, karena semua telah dikoordinasikan dan disiapkan.
"Walau memang pada awalnya ada satu atau dua warga yang tidak bersedia dievakuasi dengan berbagai alasan, namun karena pendekatan yang dilakukan oleh tim, akhirnya seluruh masyarakat terdampak banjir mau mengikuti arahan untuk dievakuasi," tuturnya.
Di pengungsian, ia melihat tim telah menyediakan kebutuhan bagi pengungsi melalui dapur umum sehingga bisa tercukupi kebutuhan makanan, air bersih dan kebutuhan lain bagi pengungsi.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten PPU, total warga yang rumahnya terendam banjir sebanyak 1.545 jiwa yang berasal dari 490 kepala keluarga (KK) dari 16 RT.
Sedangkan dari total korban banjir yang sebanyak 1.545 jiwa tersebut, jumlah warga yang mengungsi ke tempat aman sebanyak 33 KK dengan 114 jiwa, dan lokasi pengungsian di empat titik.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021