Samarinda (ANTARA Kaltim) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia bidang Pendidikan Musliar Kasim dijadwalkan hadir pada sosialisasi Kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur di Kota Balikpapan, 2 Maret 2013.
"Kami telah mengundang Wakil Menteri Pendidikan untuk hadir pada sosialisasi Kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan di Kota Balikpapan pada 2 Maret 2013," kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim di Samarinda, Rabu.
Sosialisasi Kurikulum 2013 itu, kata Musyahrim, akan diikuti 600 peserta dari 14 kabupaten/kota di Kaltim dan kegiatan sosialis tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Pelaksanaan sosialisasi Kurikulum 2013 itu, lanjut dia, sebagai upaya memberikan pemahaman agar tidak ditafsirkan sebagai metode pendidikan yang sulit dan rumit.
Pesertanya terdiri kepala dinas pendidikan, kepala sekolah dan pengawas kurikulum dari 14 kabupaten/kota di Kaltim. Dari sosialisasi tersebut nanti dilihat apanya yang berubah sehingga tidak langsung ditafsirkan bahwa kurikulum tersebut sulit diterapkan.
Menurut Musyahrim, kurikulum 2013 justru lebih baik dibanding kurikulum sebelumnya.
Ia menjelaskan, kurikulum 2013 intinya lebih ringan, dan perubahan kurikulum dilakukan agar metode pendidikan yang dilakukan guru lebih maju.
"Jadi, dalam kurikulum 2013 ini yang berubah hanya metodologi pendidikan sementara meterinya tidak hilang. Contohnya, pada pendidikan sejarah misalnya, perang Pangeran Diponegoro berlangsung selama lima tahun (1825-1830) yang terjadi di Jawa, Hindia Belanda (sekarang Indonesia), tidak akan berubah hanya metode penyampaiannya yang berbeda," katanya.
"Perubahan itu hanya pada metode atau cara guru dalam mempersiapkan materi saja dan mungkin ada tambahan atau ada penggabungan beberapa mata pelajaran yang sebelumnya tidak ada. Contoh, guru sejarah di tingkat SD bisa saja mengkolaborisikan mata pelajaran matematika sehingga dalam konteks kurikulum 2013 ini menutut guru lebih kreatif. Intinya Kurikulum 2013 lebih ringan," kata Musyahrim menjelaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Kami telah mengundang Wakil Menteri Pendidikan untuk hadir pada sosialisasi Kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan di Kota Balikpapan pada 2 Maret 2013," kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim di Samarinda, Rabu.
Sosialisasi Kurikulum 2013 itu, kata Musyahrim, akan diikuti 600 peserta dari 14 kabupaten/kota di Kaltim dan kegiatan sosialis tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Pelaksanaan sosialisasi Kurikulum 2013 itu, lanjut dia, sebagai upaya memberikan pemahaman agar tidak ditafsirkan sebagai metode pendidikan yang sulit dan rumit.
Pesertanya terdiri kepala dinas pendidikan, kepala sekolah dan pengawas kurikulum dari 14 kabupaten/kota di Kaltim. Dari sosialisasi tersebut nanti dilihat apanya yang berubah sehingga tidak langsung ditafsirkan bahwa kurikulum tersebut sulit diterapkan.
Menurut Musyahrim, kurikulum 2013 justru lebih baik dibanding kurikulum sebelumnya.
Ia menjelaskan, kurikulum 2013 intinya lebih ringan, dan perubahan kurikulum dilakukan agar metode pendidikan yang dilakukan guru lebih maju.
"Jadi, dalam kurikulum 2013 ini yang berubah hanya metodologi pendidikan sementara meterinya tidak hilang. Contohnya, pada pendidikan sejarah misalnya, perang Pangeran Diponegoro berlangsung selama lima tahun (1825-1830) yang terjadi di Jawa, Hindia Belanda (sekarang Indonesia), tidak akan berubah hanya metode penyampaiannya yang berbeda," katanya.
"Perubahan itu hanya pada metode atau cara guru dalam mempersiapkan materi saja dan mungkin ada tambahan atau ada penggabungan beberapa mata pelajaran yang sebelumnya tidak ada. Contoh, guru sejarah di tingkat SD bisa saja mengkolaborisikan mata pelajaran matematika sehingga dalam konteks kurikulum 2013 ini menutut guru lebih kreatif. Intinya Kurikulum 2013 lebih ringan," kata Musyahrim menjelaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013