Nunukan  (ANTARA Kaltim) - Kematian salah seorang warga Desa Lokasi I Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur bernama Inoy (60) diduga akibat bakteri pathogen yang terdapat pada udang yang dikonsumsi.

Inoy, adalah salah seorang korban dari 25 orang yang mengonsumsi makanan yang disajikan pada suatu acara warga setempat, kata Ramsidah SKM, staf Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, di Nunukan, Senin.

Ia menegaskan, Inoy meninggal dunia beberapa jam setibanya di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Malinau karena pada saat di Puskesmas Mansalong Lumbis tidak mau diinfus sehingga ketahanan tubuhnya semakin menurun.

"Korban meninggal dunia karena katanya tidak mau diinfus waktu di puskesmas. Makanya dirujuk ke rumah sakit Malinau," ujar Ramsidah.

Ketika tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan tiba di lokasi kejadian langsung melakukan tindakan dengan mengumpulkan semua jenis makanan yang dikonsumsi warga dan melakukan wawancara.

Jenis makanan yang dikonsumsi itu adalah nasi, udang, air minum, ikan aru dan susu. Dari 25 orang yang mengonsumsi udang tersebut, kata dia, satu orang tidak mengalami gelaja sakit perut, mual-mual, muntah dan mencret karena kebetulan langsung minum susu setelah makan.

Menurut Ramsidah, dari udang yang dikonsumsi itulah yang diduga menyebabkan Inoy bersama 23 orang lainnya keracunan akibat bakteri pathogen.

Sementara kata dia, udang yang dikonsumsi hanya dimasak setengah matang sehingga diperkirakan bakteri pathogen yang berada di bagian kepala masih hidup.

"Bakteri pathogen terdapat pada kepala udang yang diduga membuat warga keracunan karena tidak dimasak dengan baik," ujarnya.

Dugaan ini, lanjut Ramsidah, masih kesimpulan awal dan masih tetap menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

"Pemeriksaan laboratorium belum ada, tapi kesimpulan awal diduga kuat warga keracunan oleh bakteri pathogen pada udang tersebut," ucapnya. Ia membantah bahwa udang yang dikonsumsi yang berasal dari Pulau Nunukan akibat racun yang diduga digunakan untuk menangkap dan berasal dari sungai yang telah tercemari limbah beracun.

Sesuai keterangan warga setempat udang yang dikonsumsi dikirim oleh keluarganya yang ditangkap dengan menggunakan jala dan bukan dengan diracun, katanya. (*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013