Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur mengumpulkan data anak yatim-piatu, yatim atau piatu yang orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).


"Saat ini data yang kami terima ada 22 anak yang orang tuanya meninggal akibat COVID-19," ujar Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB Kabupaten PPU Nurkaidah di Penajam, Rabu.

Data tersebut merujuk hasil permintaan melalui surat dinas yang pihaknya kirimkan ke desa/kelurahan melalui kecamatan, namun hingga kini belum semua desa/kelurahan yang merespon ada atau tidaknya anak yang yatim atau piatu akibat COVID-19.

Sebanyak 22 anak yang menjadi yatim atau piatu itu tersebar pada tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Penajam ada 11 anak, Kecamatan Waru ada 5 anak, dan di Kecamatan Sepaku ada 6 anak.

Sementara berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten PPU per hari ini, total jumlah warga PPU yang meninggal akibat COVID-19 sebanyak 218 orang. Data ini tidak merinci apakah korban memiliki anak di bawah umur atau tidak.

"Hari ini terdapat penambahan 3 pasien COVID-19 yang meninggal dunia, sehingga total meninggal akibat COVID-19 sebanyak 2018 orang," ujar Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten PPU dr Jansje Grace Makisurat.

Pasien yang meninggal hari ini berinisial EW, laki-laki, 31 tahun yang tinggal di Kecamatan Babulu, kemudian Si, laki-laki, 42 tahun, tinggal di Kecamatan Sepaku, dan Suk, perempuan, 46 tahun, tinggal di Kecamatan Penajam.

Ia melanjutkan, hari terdapat penambahan 16 kasus positif COVID-19, sehingga total positif menjadi 4.226 orang. Kemudian ada penambahan sembuh sebanyak 48 sembuh, sehingga total sembuh menjadi 3.791 orang.

"Adanya total positif 4.226 orang dan total sembuh sebanyak 3.791 orang tersebut, maka tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di PPU mencapai 89,70 persen," kata Grace.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021