Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan, Jumat, menyebutkan bahwa laju inflasi pada Januari 2013 di Kota Minyak itu mencapai 1,09 persen.

Berdasar angka itu, secara tahunan laju inflasi Balikpapan adalah 5,52 persen.

"Namun bila dibandingkan dengan dua kota lain di Kalimantan Timur, yakni Samarinda dan Tarakan, inflasi Balikpapan lebih rendah," kata Kepala BPS Balikpapan Syahruni.

Inflasi di Samarinda dan Tarakan tercatat masing-masing sebesar 2,09 persen dan 2,16 persen.

Kendati laju inflasi berada di atas satu persen, angka ini lebih rendah apabila dibandingkan dengan inflasi pada Januari 2011 dan 2012 yang masing-masing mencapai 1,59 persen dan 1,94 pensen.

"Di Balikpapan, inflasi terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan yang mencapai 3,20 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,82 persen pada Januari," jelas Syahruni.

Ia menambahkan ada enam kelompok pengeluaran dari tujuh kelompok yang dipantau BPS.

Laju inflasi pada masing-masing kelompok pengeluaran yakni kelompok perumahan, listrik, gas dan bahan bakar adalah 0,66 persen, kelompok sandang 0,65 persen, kelompok kesehatan 0,70 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,22 persen, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen.

"Tapi ada satu kelompok lainnya yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau justru mengalami deflasi sebesar 0,11 persen," kata Syahruni.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama Januari, antara lain daging ayam ras, upah tukang bukan mandor, ikan bandeng, beras, telur ayam ras, dan bawang merah.

Sementara, komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain ikan kembung segar, kacang panjang, bayam, ikan trakulu segar, dan pisang.

"Salah satu sebabnya memang karena cuaca dan peringatan Hari Maulid Nabi SAW, sehingga konsumsi juga lebih tinggi, terutama dari telur, bumbu-bumbuan dan daging," katanya. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013