Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur menggelar pelatihan keterampilan, agar warga setempat memiliki daya saing dalam menyongsong perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang dimulai tahun 2024.


"Ketika IKN baru pindah ke Kabupaten PPU tahun 2024, bisa dipastikan banyak pendatang ke sini dengan berbagai keterampilan yang dimiliki. Keterampilan merupakan kunci utama untuk memenangkan persaingan," ujar Ketua PC GP Ansor Kabupaten PPU Roni Setyawan di Penajam, Senin.

Pelatihan ini juga untuk mendukung program Pemkab PPU dalam meningkatkan SDM andal, yakni untuk mendukung visi dan misi kabupaten dalam menuju PPU yang maju, modern, dan religius.

Kabupaten PPU yang merupakan titik sentral pembangunan IKN baru, lanjutnya, secara resmi diprediksi akan bertambah penduduk sebanyak 1,5 juta jiwa, jumlah ini belum termasuk pendatang yang ingin mengadu nasib.

Apabila banyak pendatang ke IKN baru dengan berbagai keterampilan yang dibawa dari daerah asal, tentu mereka akan mampu bersaing dengan penduduk lokal yang belum memiliki keterampilan.

Untuk itu, lanjutnya, agar pemuda PPU tidak kalah bersaing, maka pihaknya berupaya mencetak keterampilan yang hari ini dimulai dengan pelatihan pengolahan hasil perikanan, karena hasil perikanan laut di Kabupaten PPU melimpah.

Pelatihan pengolahan hasil perikanan yang dipilih oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas GP Ansor PPU kali ini ada dua, yakni pelatihan pengolahan ikan asap dan pengolahan tepung ikan.

"Hari ini merupakan pelatihan perdana bagi BLK Komunitas GP Ansor PPU sejak diresmikan baru-baru ini. Setelah ini tentu akan ada pelatihan lain karena GP Ansor memiliki beberapa SDM profesional dan bersertifikat sebagai instruktur," kata Roni.

Pelatihan hari ini, lanjut dia, diikuti oleh 16 peserta dalam satu rombongan belajar. Instrukturnya pun dan kalangan Ansor sendiri yang sudah terlatih dan tersertifikasi nasional.

"Untuk lama pelatihan, kami sesuaikan dengan standar BLK, yakni selama 240 jam pelajaran. Harapan kami adalah agar mereka bisa bersaing di pasar kerja," ujar Roni.

Ia melanjutkan, setelah pelatihan ini juga diharapkan muncul entrepreneur baru dari kaum muda, karena generasi milenial diyakini telah memahami penjualan sistem daring, sehingga selain produknya bisa dijual langsung di toko maupun di rumah, bisa juga secara daring.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021