Sangatta (ANTARA Kaltim) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalimantan Timur Isran Noor memohon kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera bertindak menyelamatkan partai.

"Saya memohon sebagai kader, agar Pak SBY segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan partai dari keterpurukan ini," kata Isran Noor di Sangatta, Kutai Timur.

Dari perjalanannya ke seluruh Indonesia sebagai Ketua Apkasi (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia), dalam dua bulan terakhir, Isran Noor melihat tingkat elektabilitas atau keterpilihan Partai Demokrat dalam pemilihan umum tinggal 9 persen seperti disampaikan Lembaga Survei Indonesia (LSI) adalah kenyataan di masyarakat.

Artinya, ujarnya, secara acak seandainya pemilu hari ini, dari 100 orang pemilih, Partai Demokrat hanya dipilih oleh 9 orang.

"Sebagai partai pemenang Pemilu 2009 itu jelas bencana besar," kata Isran prihatin.

Penyebab keterpurukan itu, jelas Isran, antara lain adalah citra negatif yang dibuat kader Demokrat sendiri, yang melanggar aturan, terutama terlibat atau diduga terlibat kasus-kasus korupsi besar.

"Ya soal Nazaruddin, Menpora (Andi Mallarangeng), juga Anas sendiri," sebutnya.

Namun demikian, selayaknya memohon, Isran menyerahkan sepenuhnya langkah apa saja yang akan diambil SBY selaku Ketua Dewan Pembina.

Ketika ditanyakan apakah langkah tersebut seperti kongres luar biasa atau mengambil alih kepemimpinan partai dari tangan Ketua Umum Anas Urbaningrum, Isran menjawab dengan angkat tangan.

"Itu terserah kepada Ketua Dewan Pembina," katanya.

Tetapi, secara pribadi, menurut Isran Noor, pilihan kongres luar biasa sudah terlambat saat ini, di mana Pemilu 2014 tinggal setahun lebih sedikit lagi dari sekarang.

"Tidak cukup waktu bagi pengurus baru yang terpilih di kongres itu untuk konsolidasi dan persiapan pemenangan pemilu," katanya.

Isran menambahkan, secara informal ia sudah pernah menyampaikan permohonan itu kepada SBY. Apalagi ia juga pernah menjadi salah satu Ketua DPP, meski seperti Ruhut Sitompul, ia juga kemudian dicoret oleh Anas dari kepengurusan di tingkat pusat.

Permintaan serupa juga pernah disampaikan kepada Ketua Umum Anas Urbaningrum.

"Tapi memang tidak ada tindakan nyata sampai hari ini," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa wacana kongres luar biasa juga pernah dibicarakan oleh para petinggi partai itu namun tidak pernah menjadi langkah kongkret.

Karena itu, ia menegaskan kembali bahwa langkah-langkah yang diambil SBY sangat penting dan sangat strategis demi masa depan partai. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013