Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Isran Noor meresmikan tiga gedung sekolah yang dibangun Eka Tjipta Foundation (ETF), di Mess Management Jak Luay PT Tapian Nadenggan Sinar Mas Region Kaltim 2, Desa Jak Luay, Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur, Jumat.


Tiga sekolah yang dibangun melalui dana corporate social responsibility (CSR) grup perusahaan kelapa sawit Sinar Mas itu adalah SMP ETF-01 Jak Luay, SMP ETF-02 Kongbeng dan SD ETF-01 Telen.

"Harapan kita tentunya semua perusahaan yang ada di Kaltim punya kontribusi yang nyata, khususnya kepada masyarakat sekitar, " kata Isran Noor.

Isran mengatakan bahwa semua perusahaan di Kaltim juga punya peran dan tanggung jawab untuk menyejahterakan masyarakat.

Peresmian tiga sekolah ini bagian dari agenda kegiatan kunjungan kerja dan peninjauan lapangan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim ke wilayah utara, yakni Bontang, Kutai Timur dan Berau.

Dalam kunjungannya Isran Noor didampingi Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Kasmidi Bulang dan Manajemen Sinar Mas Group.

Kunjungan kerja ini juga diikuti perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltim dan Tim Gubernur Untuk Pengawalan Percepatan Pembangunan (TGUP3).

"Agenda peresmian sekolah ini menjadi ajang silaturahim atas kunjungan ke wilayah utara Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim didampingi Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan berkah kepada kita semua, masyarakat Kaltim, masyarakat Kutai Timur dan khususnya bagi masyarakat yang ada di sekitar perkebunan kelapa sawit di Wahau ini," ucap Isran Noor.

Mantan Bupati Kutai Timur ini mengaku bangga dan bahagia melihat perkembangan perkebunan kelapa sawit di Kutai Timur, salah satunya PT Tapian Nadenggan dibawah naungan Sinar Mas Group.

Menurut Isran, 16 tahun yang lalu kebun ini mulai dibangun dan sekarang perkembangannya begitu pesat di mana luas kebun inti 25 ribu hektare, kebun plasma 6.800 hektare, dan kebun plasma swadaya 8.900 ribu hektare dengan petani swadaya 2.400 orang lebih.

"Dari luasan itu, seorang petani swadaya memiliki kurang lebih 3 hektare lahan kebun sawit. Artinya tidak ada lagi orang miskin di wilayah Kongbeng, Telen, Muara Wahau, Rantau Panjang, Muara Bengkal sampai Muara Ancalong karena ada sekitar 35 PKS (pabrik kelapa sawit) di wilayah tersebut," pungkas Isran.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021