Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Hingga November 2012, Bank Indonesia menghimpun dana hingga Rp78 triliun dari operasi moneter reverse repo (RR)-Surat Utang Negara (SUN).

"Kami menyerap kelebihan likuiditas dan menjadikannya cadangan yang bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu oleh bank bersangkutan," kata Siti Astiyah, Deputi Direktur Bank Indonesia dihubungi, Senin.

Operasi moneter melalui RR-SUN memang dimaksudkan untuk menyerap kelebihan likuiditas untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan pembentukan suku bunga jangka pendek.

Selain RR-SUN, operasi moneter yang bisa dikerjakan Bank Indonesia adalah standing facilities yang terbagi atas deposit facilities dan lending facilities. Kemudian operasi pasar terbuka (OPT) dimana RR-SUN termasuk di dalamnya bersama Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan term deposit.

Akhir pekan lalu, Bank Indonesia menggelar sosialisasi RR-SUN di Balikpapan. Peserta sosialisasi adalah sebagian besar bank-bank milik daerah dari seluruh Indonesia.

Menurut Astiyah, hingga saat ini, dari seluruh bank milik daerah yang ada di Indonesia, Bank Kaltim, Bank Jabar-Banten, dan Bank DKI menjadi pelaku RR-SUN terbesar.

Namun demikian, Astiyah menolak menyebutkan besaran transaksi RR-SUN ketiga bank tersebut. Ia buru-buru menambahkan bahwa Bank Indonesia justru lebih senang bila bank lebih menyalurkan dananya untuk kredit.

"Apalagi keuntungan memberikan kredit jauh lebih banyak ketimbang menjadi peserta RR-SUN," tambahnya.

Itu terlihat juga pada masa kebutuhan akan likuiditas besar seperti terjadi pada periode Mei-Agustus 2012, posisi RR-SUN yang terus meningkat dan mencapai puncaknya pada Maret 2012 langsung turun di bulan berikutnya.

"Dengan menyalurkan kredit maka bank membantu pertumbuhan ekonomi," kata Astiyah.

Sebab itu, sebut Astiyah, ada Bank Jatim dan Bank Sulawesi Utara (Sulut) tidak aktif lagi bertransaksi. Bank Sulut absen sejak 2011, Bank Jatim bahkan sejak 2009.

Nilai transaksi RR-SUN sendiri minimal Rp1 miliar dengan kelipatan Rp100 juta. Transaksi dapat dilakukan setiap hari pada waktu antara pukul 08.00-16.00 Waktu Indonesia Barat. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012