Hingga Kamis malam, pukul 22.00 Wita, PLN telah berhasil memulihkan pasokan ke 29 Gardu Induk yang terdampak gangguan distribusi listrik pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (KV) Tengkawang-Embalut di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
 

Gangguan pada pukul 13.29 itu mengakibatkan terhentinya pasokan listrik di beberapa wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan di Kalimantan Timur.

“Secara bertahap, kami berhasil memulihkan pasokan ke seluruh 29 Gardu Induk yang terdampak. Sampai dengan saat ini, sebanyak 1.023.428 pelanggan telah menikmati listrik kembali,” kata Wakil Presiden Humas PT PLN (Persero) Arsyadany G Akmalaputri.

Menurut General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Utara (UIW Kaltimtara) Saleh Siswanto, dalam beberapa jam setelah gangguan pukul 13.29 Wita, PLN sudah berhasil memulihkan listrik untuk 979.885 pelanggan yang berada di Balikpapan, Samarinda, Bontang, Sangatta, Tenggarong, dan sebagian Kalimantan Selatan.

“Gangguan transmisi 150kV tersebut menyebabkan terputusnya sistem interkoneksi Kalseteng dengan sub Sistem Mahakam di Kaltim sehingga beberapa pembangkit yang ada di Kaltim mengalami lepas dari sistem, atau tidak dapat menyalurkan dayanya ke Sistem Mahakam,” jelas Saleh.

Sistem Mahakam adalah sistem distribusi listrik PLN untuk Kalimantan Timur. Sistem Mahakam tersambung dengan Sistem Barito yang melistriki Kalimantan Selatan dan Kalimatan Tengah.

Menurut Saleh, proses penormalan dilakukan secara bertahap mulai pukul 14.08 Wita. Kemudian sambil mengembalikan daya dari pembangkit yang keluar sistem, hingga pukul 18.00 Wita sudah 18 Gardu Induk berhasil dinormalkan kembali.

"Atas ketidaknyamanan yang dialami Pelanggan, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata GM Saleh.

Gangguan yang berdampak luas seperti kejadian ini sebelumnya juga sudah pernah terjadi. Pada 2019 lampau misalnya, gangguan di gardu induk Samarinda juga sempat melumpuhkan Sistem Mahakam dalam beberapa jam. 
 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021