Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Program pembangunan rumah sehat yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum Berau, khususnya di Kampung Long Ayan, Kecamatan Segah, terkesan gagal dikerjakan kontraktor pelaksana, pasalnya sebanyak 24 unit rumah yang dikerjakan, baru 4 unit yang selesai.
Kadis PU Berau, Ir Taupan Madjid MM, mengaku pesimis proyek tersebut bisa selesai tepat waktu. Memang kendala untuk pembanguan di sana banyak seperti transportasi untuk mengangkut material yang sulit. Tapi tetap saja itu karena kurangnya komitmen kontraktor, ujar Taupan, Selasa .
Jika saja disertai komitmen yang kuat sejak diberikannya proyek tersebut, hingga penghujung tahun 2012 ini, seharusnya semua kendala dengan rentang waktu yang panjang sudah dapat diselesaikan.
"Mengingat proyek yang sama di 21 daerah sudah menunjukkan perkembangan yang baik dengan pencapaian kisaran 50 hingga 100 persen hingga awal Desember tahun ini."
Sementara program rumah sehat di Long Ayan dengan pagu anggaran Rp2,06 miliar tersebut baru mencapai 15 persen.
Ia menegaskan, dibutuhkan komitmen kuat dari pelaksana untuk semua proyek.
"Ini lebih pada kurang siapnya kontraktor, sebab saat lelang kan sudah tertera jelas di mana daerah tempat dia kerja jika menang tender, artinya semua kemungkinan harusnya sudah diantisipasi," sambung Taupan.
Jika sampai 31 Desember tahun ini, proyek tersebut tidak dapat diselesaikan, Taupan menegaskan PU Berau akan "mem-black list" kontraktor tersebut.
"Kita tunggu saja sampai akhir tahun, jika tidak mampu black list, kita akan bayar dia sesuai perkembangan pekerjaan saja," tegasnya.
PU tahun ini menangani sejumlah proyek rumah sehat dan rumah layak huni di antaranya Kecamatan kelay, Segah, Kecamatan Tanjung Redeb,Sambaliung, Gunung Tabur, Tabalar,Maratua, Biduk-Biduk dan Pulau Derawan.
Pihaknya juga masih mengevaluasi kelayakan rumah tersebut mengingat pagu anggaran yang digelontorkan untuk 1 unit rumah dinilai masih kecil. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Kadis PU Berau, Ir Taupan Madjid MM, mengaku pesimis proyek tersebut bisa selesai tepat waktu. Memang kendala untuk pembanguan di sana banyak seperti transportasi untuk mengangkut material yang sulit. Tapi tetap saja itu karena kurangnya komitmen kontraktor, ujar Taupan, Selasa .
Jika saja disertai komitmen yang kuat sejak diberikannya proyek tersebut, hingga penghujung tahun 2012 ini, seharusnya semua kendala dengan rentang waktu yang panjang sudah dapat diselesaikan.
"Mengingat proyek yang sama di 21 daerah sudah menunjukkan perkembangan yang baik dengan pencapaian kisaran 50 hingga 100 persen hingga awal Desember tahun ini."
Sementara program rumah sehat di Long Ayan dengan pagu anggaran Rp2,06 miliar tersebut baru mencapai 15 persen.
Ia menegaskan, dibutuhkan komitmen kuat dari pelaksana untuk semua proyek.
"Ini lebih pada kurang siapnya kontraktor, sebab saat lelang kan sudah tertera jelas di mana daerah tempat dia kerja jika menang tender, artinya semua kemungkinan harusnya sudah diantisipasi," sambung Taupan.
Jika sampai 31 Desember tahun ini, proyek tersebut tidak dapat diselesaikan, Taupan menegaskan PU Berau akan "mem-black list" kontraktor tersebut.
"Kita tunggu saja sampai akhir tahun, jika tidak mampu black list, kita akan bayar dia sesuai perkembangan pekerjaan saja," tegasnya.
PU tahun ini menangani sejumlah proyek rumah sehat dan rumah layak huni di antaranya Kecamatan kelay, Segah, Kecamatan Tanjung Redeb,Sambaliung, Gunung Tabur, Tabalar,Maratua, Biduk-Biduk dan Pulau Derawan.
Pihaknya juga masih mengevaluasi kelayakan rumah tersebut mengingat pagu anggaran yang digelontorkan untuk 1 unit rumah dinilai masih kecil. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012