Nunukan (ANTARA Kaltim) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur menyelenggarakan pelatihan teknis penangkapan ikan bagi nelayan di wilayah itu.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi pelaku usaha penangkapan ikan dalam rangka optimalisasi sumber daya ikan yang bertanggungjawab dan ramah lingkungan, kata Kepala DKP Kabupaten Nunukan, Suprianto di Nunukan, Selasa.
"Pelatihan ini diikuti oleh para nelayan penerima bantuan pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) tahun 2012 yang berjumlah 40 orang," ujarnya.
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Pemkab Nunukan, Hanafiah pada kesempatan itu menyatakan, program pembangunan sektor perikanan merupakan salah satu program Pemkab Nunukan sebagaimana diketahui Kabupaten Nunukan dikelilingi oleh laut dan berbatasan langsung dengan perairan Malaysia.
Bukti bahwa Pemkab Nunukan sangat memperhatikan pengembangan sektor perikanan adalah dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 juta bagi setiap kelompok nelayan melalui APBD 2012 ditambah pula bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebesar Rp1,7 miliar kepada Kelompok Usaha Bersama Nelayan (KUBN), jelasnya.
Selain itu, lanjut Hanafiah, Pemkab Nunukan juga menyediakan sebuah regulasi khusus bagi usaha perikanan dalam rangka mewujudkan komitmennya dalam meningkatkan sektor perikanan tersebut.
"Jadi Pemkab Nunukan memang sangat komitmen mengembangkan sektor perikanan dengan menyediakan regulasi dan bantuan modal usaha bagi nelayan di Kabupaten Nunukan," ujarnya.
Ia mengakui sistem penangkapan ikan bagi nelayan di wilayah itu selama ini dilakukan secara sederhana dan masih menggunakan alat tangkap tradisional sehingga hasil tangkap masih terbatas.
Oleh karena itu, dia mengatakan untuk meningkatkan hasil tangkapnya Pemkab Nunukan berupaya maksimal memberikan bantuan-bantuan berupa modal dan sarana tangkap yang lebih baik agar hasilnya lebih meningkat lagi.
Kemudian, dengan menggunakan alat tangkap yang lebih modern kondisi lingkungan di laut lebih ramah serta biota laut lebih terjaga artinya alat tangkap ikan secara modern ini tidak sampai merusak lingkungan di laut.
Hanafiah juga yakin dengan dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Sebaung Kecamatan Sembakung dengan kekuatan 2X5 megawatt diharapkan dapat membangkitkan gairah sektor perikanan di daerah itu.
Sebab dengan tersedianya sarana listrik, maka peluang dibangunnya industri perikanan dapat dilakukan seperti pabrik es dan pengolahan ikan sehingga tidak menyulitkan lagi bagi nelayan untuk pemasaran, ujarnya.
Selama ini, nelayan di Kabupaten Nunukan pemasaran hasil tangkapnya masih berkiblat pada pengusaha di Tawau Malaysia akibat tidak adanya industri atau pengusaha yang mampu menampung ikan hasil tangkapannya.
Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari yaitu 20-22 November 2012. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi pelaku usaha penangkapan ikan dalam rangka optimalisasi sumber daya ikan yang bertanggungjawab dan ramah lingkungan, kata Kepala DKP Kabupaten Nunukan, Suprianto di Nunukan, Selasa.
"Pelatihan ini diikuti oleh para nelayan penerima bantuan pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) tahun 2012 yang berjumlah 40 orang," ujarnya.
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Pemkab Nunukan, Hanafiah pada kesempatan itu menyatakan, program pembangunan sektor perikanan merupakan salah satu program Pemkab Nunukan sebagaimana diketahui Kabupaten Nunukan dikelilingi oleh laut dan berbatasan langsung dengan perairan Malaysia.
Bukti bahwa Pemkab Nunukan sangat memperhatikan pengembangan sektor perikanan adalah dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 juta bagi setiap kelompok nelayan melalui APBD 2012 ditambah pula bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebesar Rp1,7 miliar kepada Kelompok Usaha Bersama Nelayan (KUBN), jelasnya.
Selain itu, lanjut Hanafiah, Pemkab Nunukan juga menyediakan sebuah regulasi khusus bagi usaha perikanan dalam rangka mewujudkan komitmennya dalam meningkatkan sektor perikanan tersebut.
"Jadi Pemkab Nunukan memang sangat komitmen mengembangkan sektor perikanan dengan menyediakan regulasi dan bantuan modal usaha bagi nelayan di Kabupaten Nunukan," ujarnya.
Ia mengakui sistem penangkapan ikan bagi nelayan di wilayah itu selama ini dilakukan secara sederhana dan masih menggunakan alat tangkap tradisional sehingga hasil tangkap masih terbatas.
Oleh karena itu, dia mengatakan untuk meningkatkan hasil tangkapnya Pemkab Nunukan berupaya maksimal memberikan bantuan-bantuan berupa modal dan sarana tangkap yang lebih baik agar hasilnya lebih meningkat lagi.
Kemudian, dengan menggunakan alat tangkap yang lebih modern kondisi lingkungan di laut lebih ramah serta biota laut lebih terjaga artinya alat tangkap ikan secara modern ini tidak sampai merusak lingkungan di laut.
Hanafiah juga yakin dengan dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Sebaung Kecamatan Sembakung dengan kekuatan 2X5 megawatt diharapkan dapat membangkitkan gairah sektor perikanan di daerah itu.
Sebab dengan tersedianya sarana listrik, maka peluang dibangunnya industri perikanan dapat dilakukan seperti pabrik es dan pengolahan ikan sehingga tidak menyulitkan lagi bagi nelayan untuk pemasaran, ujarnya.
Selama ini, nelayan di Kabupaten Nunukan pemasaran hasil tangkapnya masih berkiblat pada pengusaha di Tawau Malaysia akibat tidak adanya industri atau pengusaha yang mampu menampung ikan hasil tangkapannya.
Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari yaitu 20-22 November 2012. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012