Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim)- Perusahaan Tambang batu bara di Kabupaten Berau PT Berau Coal melakukan efisiensi akibat anjloknya harga batu bara di pasar dunia.
Beberapa perusahaan tambang batu bara di Berau mulai merumahkan karyawannya, ada juga yang sudah melayangkan surat pemberitahuan rencana PHK karyawannya ke Dinas Tenaga Kerja Berau.Namun ada pula yang tetap mempertahankan karyawannya.
Superintendent Public Relation PT Berau Coal, Arif Hadianto, ketika dimintai komentarnya lesunya industri pertambangan batu bara , terutama terkait harga batu bara yang terus merosot, ia mengatakan, dari segi ketenagakerjaan tidak terlalu berpengaruh.
"Tidak ada pengurangan jam kerja, tidak ada karyawan yang dirumahkan apalagi di PHK. Hanya saja belum ada rencana penambahan karyawan," kata Arif.
Guna mengurangi dampak merosotnya harga batu bara, Berau Coal, kata Arif , pihak perusahaan melakukan efisiensi di setiap lini perusahaan. "Untuk efisiensi di corporate support, kami lakukan dengan cara melakukan
penghematan BBM, listrik, pemakaian kertas, membuat program yang sifatnya prioritas," katanya.
Sedangkan di lini operation, Berau Coal melakukan pengembangan PLTU di Binungan yang dikelola oleh PT Kirana Berau yang menjadi pemasok listrik bagi Berau Coal.
"Selama ini, pengunaan genset lebih mahal dibanding menggunakan listrik dari PLTU, dengan PLTU kami bisa menyuplai bahan bakar daribatu bara sehingga harga listrik jauh lebih murah dibanding menggunakan BBM," ujarnya Arif Hadianto (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Beberapa perusahaan tambang batu bara di Berau mulai merumahkan karyawannya, ada juga yang sudah melayangkan surat pemberitahuan rencana PHK karyawannya ke Dinas Tenaga Kerja Berau.Namun ada pula yang tetap mempertahankan karyawannya.
Superintendent Public Relation PT Berau Coal, Arif Hadianto, ketika dimintai komentarnya lesunya industri pertambangan batu bara , terutama terkait harga batu bara yang terus merosot, ia mengatakan, dari segi ketenagakerjaan tidak terlalu berpengaruh.
"Tidak ada pengurangan jam kerja, tidak ada karyawan yang dirumahkan apalagi di PHK. Hanya saja belum ada rencana penambahan karyawan," kata Arif.
Guna mengurangi dampak merosotnya harga batu bara, Berau Coal, kata Arif , pihak perusahaan melakukan efisiensi di setiap lini perusahaan. "Untuk efisiensi di corporate support, kami lakukan dengan cara melakukan
penghematan BBM, listrik, pemakaian kertas, membuat program yang sifatnya prioritas," katanya.
Sedangkan di lini operation, Berau Coal melakukan pengembangan PLTU di Binungan yang dikelola oleh PT Kirana Berau yang menjadi pemasok listrik bagi Berau Coal.
"Selama ini, pengunaan genset lebih mahal dibanding menggunakan listrik dari PLTU, dengan PLTU kami bisa menyuplai bahan bakar daribatu bara sehingga harga listrik jauh lebih murah dibanding menggunakan BBM," ujarnya Arif Hadianto (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012