Samarinda (ANTARA Kaltim) - Festival Dahau Sendawar, yang merupakan festival adat daerah di Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, akan dijadikan agenda tetap wisata oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kaltim.
"Tanggal 5 November kemarin kami menghadiri HUT Kabupaten Kutai Barat (Kubar) ke-13. Dalam kegiatan itu juga dirangkai dengan Festival Dahau Sendawar yang merupakan adat warga Kubar. Festival itu sangat menarik sehingga akan kami upayakan untuk menjadi agenda tetap tahunan," ujar Kepala Dinas Parekraf Kaltim, HM Aswin di Samarinda, Kamis.
Jika festival itu sudah resmi menjadi agenda tetap, lanjutnya, maka akan dapat menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kubar.
Wisatawan akan tertarik mengunjungi festival itu karena perhelatan budaya dan adat di Kubar tersebut melibatkan enam sub etnis Dayak, yakni Dayak Tunjung, Benuaq, Melayu, Bahau, Kenyah, dan Dayak Aoheng.
Secara umum, katanya, di Kubar memiliki kekhasan objek tersendiri sebagai daerah tujuan wisata berbasis alam dan budaya masyarakat, seperti Taman Anggrek Kersik Luway, wisata petualangan arung jeram di hulu Sungai Mahakam, termasuk budaya suka dayak asli di pedalaman.
Di Kubar juga banyak terdapat Lamin (rumah adat) yang masih terpelihara meski berusia tua sehingga masih menarik untuk dikunjungi, seperti Lamin Eheng, Lamin Dewan Adat Kubar, Lamin Geleo, termasuk pembangunan Taman Budaya Sentawar yang akan menjadi tempat penyajian atraksi seni daerah dan wadah menempa seni budaya.
Dia juga mengatakan, adat budaya yang menarik di Kaltim yang akan dijadikan agenda wisata tahunan itu bukan hanya Festival Dahau Sendawar, namun dimungkinkan masih banyak kebudayaan lain yang dapat dijadikan agenda tetap, sedangkan sejauh ini pihaknya masih melakukan inventarisasi.
Saat ini, berbagai kegiatan wisata yang sudah menjadi agenda tetap tahunan di Kaltim antara lain, Festival Mahakam di Kota Samarinda, pesta adat dan budaya Festival Erau di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kemudian Festival Birau di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Pesta Adat Irau di Kabupaten Malinau, dan Pesta Laut di Bontang Kuala, Kota Bontang.
Berbagai ragam budaya adat tersebut sudah terbukti menjadi daya tarik tersendiri untuk memancing wisatawan berkunjung, pasalnya masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri meskipun masih satu rumpun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Tanggal 5 November kemarin kami menghadiri HUT Kabupaten Kutai Barat (Kubar) ke-13. Dalam kegiatan itu juga dirangkai dengan Festival Dahau Sendawar yang merupakan adat warga Kubar. Festival itu sangat menarik sehingga akan kami upayakan untuk menjadi agenda tetap tahunan," ujar Kepala Dinas Parekraf Kaltim, HM Aswin di Samarinda, Kamis.
Jika festival itu sudah resmi menjadi agenda tetap, lanjutnya, maka akan dapat menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kubar.
Wisatawan akan tertarik mengunjungi festival itu karena perhelatan budaya dan adat di Kubar tersebut melibatkan enam sub etnis Dayak, yakni Dayak Tunjung, Benuaq, Melayu, Bahau, Kenyah, dan Dayak Aoheng.
Secara umum, katanya, di Kubar memiliki kekhasan objek tersendiri sebagai daerah tujuan wisata berbasis alam dan budaya masyarakat, seperti Taman Anggrek Kersik Luway, wisata petualangan arung jeram di hulu Sungai Mahakam, termasuk budaya suka dayak asli di pedalaman.
Di Kubar juga banyak terdapat Lamin (rumah adat) yang masih terpelihara meski berusia tua sehingga masih menarik untuk dikunjungi, seperti Lamin Eheng, Lamin Dewan Adat Kubar, Lamin Geleo, termasuk pembangunan Taman Budaya Sentawar yang akan menjadi tempat penyajian atraksi seni daerah dan wadah menempa seni budaya.
Dia juga mengatakan, adat budaya yang menarik di Kaltim yang akan dijadikan agenda wisata tahunan itu bukan hanya Festival Dahau Sendawar, namun dimungkinkan masih banyak kebudayaan lain yang dapat dijadikan agenda tetap, sedangkan sejauh ini pihaknya masih melakukan inventarisasi.
Saat ini, berbagai kegiatan wisata yang sudah menjadi agenda tetap tahunan di Kaltim antara lain, Festival Mahakam di Kota Samarinda, pesta adat dan budaya Festival Erau di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kemudian Festival Birau di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Pesta Adat Irau di Kabupaten Malinau, dan Pesta Laut di Bontang Kuala, Kota Bontang.
Berbagai ragam budaya adat tersebut sudah terbukti menjadi daya tarik tersendiri untuk memancing wisatawan berkunjung, pasalnya masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri meskipun masih satu rumpun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012