Kutai Barat (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan, Kutai Barat setelah dimekarkan dari Kutai Kartanegara 13 tahun lalu, kini berkembang cukup pesat dan telah berubah menjadi daerah yang kian maju sesuai harapan masyarakat.
"Kita bisa saksikan, perubahan fisik sudah banyak dilakukan di Sendawar dan di Kutai Barat pada umumnya. Daerah ini sudah semakin maju dan berkembang sesuai dengan maksud dan tujuan pemekaran," kata Awang Faroek pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kutai Barat (Kubar) ke-13 dan perayaan Upacara Adat Dahau Sendawar yang dipusatkan di lapangan Taman Budaya Sendawar, Kutai Barat, Senin (5/11).
Menanggapi kemajuan yang sudah dicapai di daerah perbatasan dengan Kalimantan Tengah dan Malaysia ini, Gubernur Awang Faroek menegaskan Pemprov Kaltim akan terus mendorong, baik penataan wilayah dalam bentuk peningkatan pembangunan dan peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan dan kemasyarakatan serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah.
Kemajuan Kubar sudah seharusnya dilakukan bukan hanya untuk pembangunan fisik, tetapi juga dilakukan dalam peningkatan sumber daya manusia melalui program pendidikan, maupun kesehatan.
"Kami merasa bangga pembangunan di Kubar semakin merata dan dapat dinikmati masyarakat yang didukung infrastruktur yang baik sehingga benar-benar mampu dirasakan masyarakatnya," puji Awang.
Dengan usianya yang ke-13 tahun ini, kabupaten ini makin gencar melakukan pembangunan di berbagai bidang, diantaranya pembangunan gedung-gedung perkantoran yang megah, dibangunnya jalan-jalan raya dan jembatan sebagai pembuka isolasi antar daerah, tumbuh dan berkembangnya penanaman investasi, meningkatnya roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat.
Meski demikian, Gubernur Awang Faroek mengakui kendala dan permasalahan masih banyak menghadang dan pemerintah daerah tidak bisa menutup mata. Permasalahan dan kendala pembangunan harus segera diatasi dan segera ditangani.
Diperlukan terobosan dan upaya nyata yang terprogram serta dilaksanakan secara berkesinambungan antara lain untuk persoalan pengentasan kemiskinan, membuka lapangan kerja baru, peningkatan sumber daya manusia, pendidikan, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, membangun infrastruktur, membuka isolasi daerah, tidak terkecuali melakukan percepatan pembangunan kawasan perbatasan.
Terkait digelarnya perayaan Upacara Adat Dahau Sendawar, Gubernur Awang Faroek memberikan apresiasi yang tinggi. Event ini merupakan pelestarian, seni budaya masyarakat Kutai Barat seperti halnya yang terlihat dari upacara adat, gerak tari, nyanyian maupun berbagai ungkapan seni budaya lainnya.
"Agar tidak hilang dan terpengaruh budaya asing, maka seni budaya masyarakat Kutai Barat harus terus dipelihara dan dilestarikan dengan baik, sehingga tetap eksis dan menjadi warisan yang sangat berharga untuk generasi kita yang akan datang," jelasnya.
Gubernur juga berharap kepada seluruh masyarakat Kutai Barat dan Kaltim pada umumnya, di mana pun berada, harus memelihara dan menghidupkan seni budayanya sendiri yang dapat diwujudkan seperti halnya melalui pergelaran seni budaya Dahau Sendawar ini
"Pemprov Kaltim sangat menghargai peran dan binaan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, maupun yang langsung dilakukan oleh organisasi-organisasi seni budaya bersama para tokoh masyarakat, tokoh adat, para seniman dan budayawannya yang menaruh kepedulian terhadap kelestarian seni dan budaya masyarakat Kutai Barat," ungkapnya.
Awang juga mengimbau kepada masyarakat Kubar, teruslah menjaga, memelihara, mengembangkan dan terus berkarya untuk kesenian dan budaya masyarakat Kutai Barat, karena peran seni budaya sangat penting untuk mendukung kemajuan dunia kepariwisataan.
Pembangunan Taman Budaya dengan enam Lamin mewakili beberapa etnis, yang menunjukan kerukunan antaretnis di Kubar serta simbol keragaman budaya yang tidak terpisah dari NKRI.
Tantangan membangun Kubar tentunya mewujudkan kerukunan secara dinamis dengan terwujudnya kabupaten beradab dan saling hormat menghormati antar sesama. Perayaan Dahau Sendawar juga disemarakan tarian kolosal, atraksi terjun payung juga pemecahan rekor muri sumpit massal sebanyak dua ribu orang. (Humas Pemprov Kaltim/sar/adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Kita bisa saksikan, perubahan fisik sudah banyak dilakukan di Sendawar dan di Kutai Barat pada umumnya. Daerah ini sudah semakin maju dan berkembang sesuai dengan maksud dan tujuan pemekaran," kata Awang Faroek pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kutai Barat (Kubar) ke-13 dan perayaan Upacara Adat Dahau Sendawar yang dipusatkan di lapangan Taman Budaya Sendawar, Kutai Barat, Senin (5/11).
Menanggapi kemajuan yang sudah dicapai di daerah perbatasan dengan Kalimantan Tengah dan Malaysia ini, Gubernur Awang Faroek menegaskan Pemprov Kaltim akan terus mendorong, baik penataan wilayah dalam bentuk peningkatan pembangunan dan peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan dan kemasyarakatan serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah.
Kemajuan Kubar sudah seharusnya dilakukan bukan hanya untuk pembangunan fisik, tetapi juga dilakukan dalam peningkatan sumber daya manusia melalui program pendidikan, maupun kesehatan.
"Kami merasa bangga pembangunan di Kubar semakin merata dan dapat dinikmati masyarakat yang didukung infrastruktur yang baik sehingga benar-benar mampu dirasakan masyarakatnya," puji Awang.
Dengan usianya yang ke-13 tahun ini, kabupaten ini makin gencar melakukan pembangunan di berbagai bidang, diantaranya pembangunan gedung-gedung perkantoran yang megah, dibangunnya jalan-jalan raya dan jembatan sebagai pembuka isolasi antar daerah, tumbuh dan berkembangnya penanaman investasi, meningkatnya roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat.
Meski demikian, Gubernur Awang Faroek mengakui kendala dan permasalahan masih banyak menghadang dan pemerintah daerah tidak bisa menutup mata. Permasalahan dan kendala pembangunan harus segera diatasi dan segera ditangani.
Diperlukan terobosan dan upaya nyata yang terprogram serta dilaksanakan secara berkesinambungan antara lain untuk persoalan pengentasan kemiskinan, membuka lapangan kerja baru, peningkatan sumber daya manusia, pendidikan, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, membangun infrastruktur, membuka isolasi daerah, tidak terkecuali melakukan percepatan pembangunan kawasan perbatasan.
Terkait digelarnya perayaan Upacara Adat Dahau Sendawar, Gubernur Awang Faroek memberikan apresiasi yang tinggi. Event ini merupakan pelestarian, seni budaya masyarakat Kutai Barat seperti halnya yang terlihat dari upacara adat, gerak tari, nyanyian maupun berbagai ungkapan seni budaya lainnya.
"Agar tidak hilang dan terpengaruh budaya asing, maka seni budaya masyarakat Kutai Barat harus terus dipelihara dan dilestarikan dengan baik, sehingga tetap eksis dan menjadi warisan yang sangat berharga untuk generasi kita yang akan datang," jelasnya.
Gubernur juga berharap kepada seluruh masyarakat Kutai Barat dan Kaltim pada umumnya, di mana pun berada, harus memelihara dan menghidupkan seni budayanya sendiri yang dapat diwujudkan seperti halnya melalui pergelaran seni budaya Dahau Sendawar ini
"Pemprov Kaltim sangat menghargai peran dan binaan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, maupun yang langsung dilakukan oleh organisasi-organisasi seni budaya bersama para tokoh masyarakat, tokoh adat, para seniman dan budayawannya yang menaruh kepedulian terhadap kelestarian seni dan budaya masyarakat Kutai Barat," ungkapnya.
Awang juga mengimbau kepada masyarakat Kubar, teruslah menjaga, memelihara, mengembangkan dan terus berkarya untuk kesenian dan budaya masyarakat Kutai Barat, karena peran seni budaya sangat penting untuk mendukung kemajuan dunia kepariwisataan.
Pembangunan Taman Budaya dengan enam Lamin mewakili beberapa etnis, yang menunjukan kerukunan antaretnis di Kubar serta simbol keragaman budaya yang tidak terpisah dari NKRI.
Tantangan membangun Kubar tentunya mewujudkan kerukunan secara dinamis dengan terwujudnya kabupaten beradab dan saling hormat menghormati antar sesama. Perayaan Dahau Sendawar juga disemarakan tarian kolosal, atraksi terjun payung juga pemecahan rekor muri sumpit massal sebanyak dua ribu orang. (Humas Pemprov Kaltim/sar/adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012