Samarinda  (ANTARA Kaltim) - Pembangunan Terminal Peti Kemas (TPK) Karingau menghemat biaya sebesar Rp16 miliar yakni dari pagu anggaran yang disiapkan Rp730 miliar, namun anggaran yang digunakan senilai Rp714 miliar.

"Terjadinya efisiensi anggaran itu karena lelang yang digunakan secara terbuka, sehingga dari sekian banyak kontraktor yang mendaftar lelang, kemudian dicari harga yang terendah dan masuk akal," ucap Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) H Zairin Zain di Samarinda, Sabtu.

Dia melanjutkan, pelabuhan peti kemas internasional tersebut dibangun secara bertahap yang dimulai sejak 2008 hingga 2012. Sedangkan pelaksana proyeknya adalah PT Adhi Karya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), dan PT PP (Persero) Tbk.

Anggaran sebesar Rp714 miliar untuk TPK Karingau yang telah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 24 Oktober 2012 itu, biayanya bersumber dari tiga mata anggaran, yakni dari APBN, APBD Kaltim, dan dari swasta.

Anggaran yang dikeluarkan dari APBN adalah melalui Departemen Perhubungan RI dengan nilai Rp100,563 miliar, kemudian dari APBD Provinsi Kaltim senilai Rp102,787 miliar, dan dari swasta oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) dengan nilai Rp511,195 miliar.

Pembangunan proyek ini terdiri dari beberapa paket, yakni untuk Paket A kegiatannya meliputi reklamasi lahan seluas 6,05 hektare (ha) untuk container yard (CY). Kegiatan ini pelaksanaannya dimulai pada Oktober 2008 hingga Desember 2009.

Untuk Paket B meliputi kegiatan pembangunan dermaga, trestle, rel, dan fender yang pelaksanaannya dilakukan pada Juni 2009.

Sedangkan untuk Paket C antara lain pembangunan gedung, perkantoran, jalan akses, drainase, dan sarana penunjang lain. Pelaksanaan pekerjaan ini dimulai pada Agustus 2010.

TPK Karingau merupakan terminal peti kemas baru yang dibangun dengan kapasitas hingga 300.000 teus per tahun yang dibangun di atas lahan seluas 72,5 ha.

Keberadaan terminal ini maka dapat menampung peningkatan arus peti kemas dan cargo lain yang selama ini terkendal sempitnya lahan di terminal atau pelabuhan lama di Balikpapan, sehingga kini mampu menampung banyaknya peti kemas di Kaltim umumnya, dan di Balikpapan khususnya.

Dia melanjutkan, fasilitas dan alat yang ada di terminal itu antara lain, alur pelayaran mencapai 20 mil, labar alur 15 mil, kedalaman alur 13 m lws, total area terminal 72,5 ha, luas dermaga 270 x 30 m, dan luas container yard 6 ha.

Kemudian jumlah container crane dua unit dengan kapasitas 45 ton, jumlah RTG Crane empat unit dengan kapasitas 45 ton, jumlah reachstaker 1 unit berkapasitas 7 ton, jumlah terminal truk 10 unit, dan jumlah chassis 40 feet sebanyak 10 unit. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012