Jakarta (ANTARA News) - Area lubang ozon di atas kawasan Antartika mengalami penyusutan kedua terkecil tahun ini sejak 20 tahun terakhir, demikian data satelit NASA dan NOAA Amerika Serikat.

Lubang ozon di Antartika mencapai luas maksimalnya pada 22 September dengan mencakup area 21,2 juta kilometer persegi atau setara dengan gabungan luas wilayah AS, Kanada, dan Meksiko.

Ilmuwan NASA mencatat rata-rata ukuran lubang ozon di kawasan Antartika sepanjang 2012 mencapai 17,9 juta kilometer persegi atau 6,9 juta mil persegi.

"Lubang ozon terutama disebabkan klorin dari bahan kimia produksi manusia, dan tingkat klorin masih cukup banyak di stratosfer Antartika," kata ilmuwan atmosfer NASA, Paul Newman, dalam situs resmi Lembaga Antariksa AS itu.

Newman mengatakan fluktuasi alamiah pola cuaca menghasilkan temperatur stratosfer yang lebih hangat dan berpengaruh pada penyusutan lubang ozon.

Kandungan ozon di bumi, lanjut Newman, meningkat  karena konsentrasi bahan kimia perusak ozon telah berkurang setelah tercapai perjanjian internasional yang mengatur produksi bahan kimia tertentu.

Konsentrasi minimum ozon di lubang ozon Antartika juga mencapai tingkat tertinggi pada 5 Oktober sebesar 136 DU (satuan tingkat ozon) dan 124 DU pada 1 Oktober. Sedangkan konsentrasi normal ozon tanpa lubang ozon di atmosfer sekitar 240-500 DU.

NASA dan Lembaga Penelitian Osean dan Atmosfer AS (NOAA) telah memantau lapisan ozon dari daratan dan dengan berbagai instrumen dari satelit dan balon udara sejak 1970.  (*)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012