Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sapi Brahman Cross bantuan dari Kementerian Pertanian melalui APBN 2015 untuk Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, dengan jumlah awal 1.225 ekor, kini telah berkembang biak menjadi 1.738 ekor atau bertambah sebanyak 513 ekor.
"Sapi BC itu didatangkan dari Australia yang sampai di Balikpapan pada 6 November 2015. Setelah dikarantina sepekan, sapi-sapi tersebut kemudian didistribusikan kepada kelompok ternak di Paser," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Rabu.
Selama delapan bulan terakhir, lanjut Dadang, sebanyak 1.225 ekor sapi dari Australia untuk Paser tersebut ada yang mati dan ada yang melahirkan.
Rinciannya adalah kelahiran pedet (panen pedet) sebanyak 609 ekor, mati induk sebanyak 52 ekor, dan pedet yang mati sebanyak 43 ekor, sehingga dalam perkembangannya kini menjadi 1.738 ekor.
Menurut ia, kondisi sapi di tingkat peternak saat ini secara umum dalam keadaan sehat, tidak ditemukan infeksi penyakit strategis yang berarti, demikian juga identifikasi infeksi penyakit eksotik.
Penyakit yang ditemukan hanya infeksi parasit gastrointestinal, seperti fasciolosis 3,62 persen dan nematodosis hanya 14,4 persen.
"Sedangkan untuk perbaikan kualitas dan kuantitas pakan pada induk yang post partus perlu mendapat perhatian, karena banyaknya kematian pedet sehingga performa induk meningkat dan asupan susu untuk pedet masih mencukupi," katanya didampingi Kepala Bidang Budidaya dan Perbibitan Disnak Kaltim I Gusti Made Jaya Adhi.
Ia melanjutkan populasi ternak lokal seperti sapi Bali, sapi PO, dan Sapi Madura makin hari semakin menurun yang diakibatkan tingkat pemotongan semakin tinggi, sebagai akibat dari permintaan konsumsi daging yang terus meningkat.
Langkah strategis untuk mengantisipasi permintaan daging yang semakin meningkat itu, salah satunya dengan melakukan impor khususnya impor indukan.
Upaya lain yang dilakukan dalah meningkatkan produktivitas ternak melalui inseminasi buatan dan intensifikasi kawin alam.
Pada dasarnya, tambah Dadang, jenis ternak sapi apa saja bisa berkembang dengan baik di Indonesia, asalkan jumlah dan kualitas pakan yang diberikan mencukupi, termasuk ketersediaan air minum dan dipantau kesehatannya.
"Lantas mengapa Kaltim memilih sapi Brahman Cross? Ini karena jenis sapi ini mudah beradaptasi dengan lingkungan, pertumbuhan jauh lebih cepat, tahan terhadap penyakit, budidayanya relatif mudah, dan produksi dagingnya tinggi," kata Jaya Adhi.(*)
Sapi Bantuan Untuk Paser Berkembang 1.738 Ekor
Rabu, 3 Agustus 2016 16:38 WIB