Samarinda (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur menekankan pentingnya etika berkomunikasi bagi pelajar seiring dengan arah kebijakan yang mendorong interaksi pembelajaran jarak jauh.
"Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ke depan melihat sejauh mana sekolah-sekolah menerapkan pembelajaran berbasis digital karena bisa saja anak-anak kita nanti memilih tidak datang ke sekolah dan mungkin lebih efektif pembelajaran dari rumah," ungkap Pelaksana Tugas Kepala Disdikbud Kaltim Armin di Samarinda, Senin.
Menurut dia, pelayanan pembelajaran di masa mendatang memungkinkan untuk tidak selalu bersifat konvensional.
Layanan tersebut dapat diselenggarakan secara daring tanpa menuntut kehadiran fisik siswa setiap saat di sekolah.
Armin menyatakan bahwa perihal tersebut merupakan sebuah langkah antisipatif untuk merespons perkembangan teknologi yang sangat pesat.
Kebijakan ini juga dirancang untuk mengakomodasi kemungkinan perubahan preferensi belajar siswa di masa depan.
"Banyak siswa nantinya mungkin akan lebih memilih fleksibilitas proses belajar yang dapat dilakukan dari rumah," ungkap Armin.
Seiring derasnya arus informasi, pelajar perlu membekali diri dengan literasi digital yang kuat.
Lanjut dia bahwa keterampilan komunikasi, etika dalam berinternet, serta kemampuan berkolaborasi secara virtual juga menjadi kunci keberhasilan.
Penguasaan kemampuan tersebut bukan hanya bertujuan untuk menghindari informasi bohong atau hoaks.
"Hal itu juga penting untuk mencegah dampak negatif lainnya seperti ujaran kebencian atau perundungan siber (cyberbullying)," ucap Armin.
Tujuan utamanya adalah untuk membangun sebuah lingkungan interaksi daring yang sehat, positif, serta bermanfaat bagi semua.
Disdikbud Kaltim mengarahkan seluruh satuan pendidikan di wilayahnya untuk mulai merancang dan memperbanyak interaksi pembelajaran secara hybrid.
Sistem hybrid merupakan sebuah model yang menggabungkan metode pembelajaran tatap muka dengan sistem daring.
"Peran guru tidak lagi menjadi sumber informasi satu arah, melainkan berperan sebagai fasilitator aktif," demikian Armin.
