Wawalkot Samarinda apresiasi Perumda turut kendalikan inflasi

Samarinda (ANTARA) - Wakil Wali Kota (Wawalkot) Samarinda, Kalimantan Timur, Rusmadi Wongso memberikan apresiasi kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Varian Niaga, karena turut berperan mengendalikan laju inflasi dari ritel bahan pangan yang dijual lebih murah.


"Ini merupakan salah satu hasil inovasi yang telah dilakukan oleh Perumda Varian Niaga dari ritel bahan pangan strategis yang diimplementasikan melalui Bebaya Mart, pasar swalayan milik Varian Niaga," ujar Rusmadi di Samarinda, Kamis. 

Langkah Perumda Varian Niaga dalam menyediakan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau melalui ritel tersebut bisa dijadikan program unggulan sebagai fasilitator dalam menekan laju inflasi.

Dari inovasi melalui Bebaya Mart, katanya, bisa berfungsi menstabilkan harga di pasar karena harga yang dijual lebih murah ketimbang harga pasar, sehingga di tingkat pasar konvensional yang tadinya dengan harga tinggi, maka akan turut menurunkan harga agar tidak kalah bersaing.

Sejumlah bahan pangan strategis yang dijual di Bebaya Mart antara lain minyak goreng, telur ayam, tepung, beras, bawang, dan lainnya, apalagi harga telur ayam dalam beberapa hari ini yang sempat bergejolak, sehingga melalui Bebaya Mart mampu membantu menstabilkan. 

Bercermin dari ini, maka Rusmadi meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait harus memiliki program unggulan dalam rangka pengendalian inflasi, karena di momentum tertentu seperti hari besar keagamaan dan lainnya, biasanya beberapa harga pangan strategis akan bergejolak, terutama cabai yang kerap menyumbang inflasi. 

Program unggulan yang diharapkan dari OPD terkait terutama dalam kegiatan 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif dengan pihak terkait mulai pemerintah, distributor, agen, tim pengendalian inflasi daerah (TPID), dan lainnya. 

"OPD terkait harus terus berkreasi dalam mempertajam program unggulan untuk melakukan respon cepat, terutama saat Samarinda dihadapkan dengan gejolak harga atau jika ada indikasi kerawanan pangan, yakni melakukan penajaman dalam 4K tadi," ujar Rusmadi.