Bontang (ANTARA Kaltim) - Dinas Sosial Provinsi Kaltim melalui Dinsosnaker Kota Bontang menyalurkan bantuan sebanyak 10 paket sembako, berisi susu bubuk, berah merah, kacang hijau, makanan bayi, telur, bagi balita yang mengalami gizi buruk.
"Tahun ini, sebanyak 10 balita gizi buruk mendapat bantuan paket sembako yang terdiri dari susu, beras merah, kacang hijau, makanan bayi milna dan telur," kata Kepala Dissosnaker Kota Bontang, Ir Mursyid MM, di Bontang, Kamis.
Kondisi gizi buruk ini, menurut Mursyid, dipicu keadaan rawan sosial ekonomi yang dialami keluarga-keluarga tersebut.
"Contoh gizi buruk di Teluk Kadere akibat jumlah anak empat orang dan sang ibu hanya seorang janda dengan mata pencaharian hanyalah tani karena suami meninggal," ujar Mursyid.
Lain lagi yang dialami gizi buruk di Api-Api, yakni akibat kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan sang suami terhadap istri hingga meninggal dan saat ini balita tersebut dirawat sang nenek.
"Melalui kesempatan ini saya sampaikan terima kasih kepada mitra dilapangan Sukini Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB yang aktif memberikan kontributor dalam proses seleksi balita gizi buruk yang saat ini mendapatkan akses program," kata Mursyid.
Dia mengatakan, program ini ke depan patut ditambah volumenya sebagai wujud kepedulian dalam bentuk bantuan pemenuhan kebutuhan dasar pangan bagi bayi di bawah lima tahun yang mengalami gizi buruk. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Tahun ini, sebanyak 10 balita gizi buruk mendapat bantuan paket sembako yang terdiri dari susu, beras merah, kacang hijau, makanan bayi milna dan telur," kata Kepala Dissosnaker Kota Bontang, Ir Mursyid MM, di Bontang, Kamis.
Kondisi gizi buruk ini, menurut Mursyid, dipicu keadaan rawan sosial ekonomi yang dialami keluarga-keluarga tersebut.
"Contoh gizi buruk di Teluk Kadere akibat jumlah anak empat orang dan sang ibu hanya seorang janda dengan mata pencaharian hanyalah tani karena suami meninggal," ujar Mursyid.
Lain lagi yang dialami gizi buruk di Api-Api, yakni akibat kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan sang suami terhadap istri hingga meninggal dan saat ini balita tersebut dirawat sang nenek.
"Melalui kesempatan ini saya sampaikan terima kasih kepada mitra dilapangan Sukini Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB yang aktif memberikan kontributor dalam proses seleksi balita gizi buruk yang saat ini mendapatkan akses program," kata Mursyid.
Dia mengatakan, program ini ke depan patut ditambah volumenya sebagai wujud kepedulian dalam bentuk bantuan pemenuhan kebutuhan dasar pangan bagi bayi di bawah lima tahun yang mengalami gizi buruk. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012