Sangatta (ANTARA Kaltim) - Lima oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bela Negara Kesatuan Republik Indonesia Korps Brigade Kadhara Grup VIII Kalimantan Timur ditangkap Intel Kodam VI Mulawarman dan Kodim 0909/SGT karena mengaku sebagai intel TNI.
"Oknum LSM itu ditangkap karena mengaku sebagai Intel TNI-AD Korem Samarinda, saat mencoba memeras warga di Kabo Jaya," kata Komandan Kodim 0909/SGT, Lekol Inf Husni Mubarak, melalui Letda Inf Arif Sapardianto, Dan Unit Intel Kodim 0909/SGT, Minggu (14/10).
Menurut Letda Inf Arif Sapardianto, oknum LSM ditangkap, Sabtu (13/10) sekitar pukul 05.00 wita, di Dusun Kabo Jaya, Desa Swargabara, Sangatta, Kutai Timur, dengan menggunakan sebuah mobil jenis Izusu berwarna merah nomor polisi KT 2777 CA.
Memang mereka membawa surat Perintah Tugas dan Kartu Keanggotaan sebagai Intel, namun bukan dikeluarkan Kodam VI Mulawarman ataupun Korem Suryanata Samarinda.
"Surat Perintah Tugas dan Karto Keangotaan sebagai intel dikeluarkan Satuan Pelaksana Intelegence Brigade Kadhara Pusat dengan ditandatangani Komandan Jenderal Ferry Hallatu, BcHK," kata Letda Arif Sapardianto.
Kemudian Untuk Kartu Keaggotaan juga dikeluarkan ditandatangani oleh Arif Hamzah Komandan Grup VIII dengan pangkat Karsenma NBI290031.
Dijelaskan, penangkapan oknum LSM Bela Negara, karena adanya laporan warga yang mengaku diminta uang jutaan rupiah oleh sejumlah intel TNI-AD dari Korem.
Saat menerima laporan itu, Intel dari Kodam VI Mulawarman yang bertugas di Kodim 0909/SGT dan Kodim 0909/SGT menuju sasaran di Kabo Jaya.
Saat akan ditangkap, mereka tidak melakukan perlawanan, namun hanya mengatakan harus melakukannya karena kehabisan uang untuk kembali ke Samarinda.
"Karena diduga akan melakukan pemerasan terhadap warga, makanya kami tangkap dan diamankan di Markas Kodim 0909/SGT di Bukit Pelangi," katanya.
Mereka mengaku sudah dua hari berada di Kutai Timur, untuk memantau lingkungan dan kegiatan pertambangan batu bara didaerah ini. Mereka ternyata juga sebagai aktivis lingkungan dari LSM Pedal (Peduli Lingkungan) Kaltim.
Mereka kemudian diamankan di Markas Kodim 0909/SGT, setelah berkoordinasi dengan Kapolres Kutai Timur, terkait kelima oknum LSM yang mengaku intel.
"Setelah kami tahan selama sekitar 10 jam, mereka dilepaskan sekitar pukul 16.00 wita, karena tidak cukup bukti dan tidak ada laporan masyarakat yang merasa dirugikan," ujarnya.
Ia mengatakan, hal itu sebagai pelajaran bagi warga, agar tidak bermain-main dengan mengaku sebagai Intel atau TNI ataupun Polisi.
"Kami juga mengimbau warga agar jika ada oknum yang mengaku intel atau polisi atau TNI segera menghubungi aparat Kepolisian dan TNI di Sangatta," katanya.
Kelima oknum LSM intel gadungan itu berinisial AM (51 tahun), Nur (40), Sut (57) dan TB (60), serta AGS (29). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Oknum LSM itu ditangkap karena mengaku sebagai Intel TNI-AD Korem Samarinda, saat mencoba memeras warga di Kabo Jaya," kata Komandan Kodim 0909/SGT, Lekol Inf Husni Mubarak, melalui Letda Inf Arif Sapardianto, Dan Unit Intel Kodim 0909/SGT, Minggu (14/10).
Menurut Letda Inf Arif Sapardianto, oknum LSM ditangkap, Sabtu (13/10) sekitar pukul 05.00 wita, di Dusun Kabo Jaya, Desa Swargabara, Sangatta, Kutai Timur, dengan menggunakan sebuah mobil jenis Izusu berwarna merah nomor polisi KT 2777 CA.
Memang mereka membawa surat Perintah Tugas dan Kartu Keanggotaan sebagai Intel, namun bukan dikeluarkan Kodam VI Mulawarman ataupun Korem Suryanata Samarinda.
"Surat Perintah Tugas dan Karto Keangotaan sebagai intel dikeluarkan Satuan Pelaksana Intelegence Brigade Kadhara Pusat dengan ditandatangani Komandan Jenderal Ferry Hallatu, BcHK," kata Letda Arif Sapardianto.
Kemudian Untuk Kartu Keaggotaan juga dikeluarkan ditandatangani oleh Arif Hamzah Komandan Grup VIII dengan pangkat Karsenma NBI290031.
Dijelaskan, penangkapan oknum LSM Bela Negara, karena adanya laporan warga yang mengaku diminta uang jutaan rupiah oleh sejumlah intel TNI-AD dari Korem.
Saat menerima laporan itu, Intel dari Kodam VI Mulawarman yang bertugas di Kodim 0909/SGT dan Kodim 0909/SGT menuju sasaran di Kabo Jaya.
Saat akan ditangkap, mereka tidak melakukan perlawanan, namun hanya mengatakan harus melakukannya karena kehabisan uang untuk kembali ke Samarinda.
"Karena diduga akan melakukan pemerasan terhadap warga, makanya kami tangkap dan diamankan di Markas Kodim 0909/SGT di Bukit Pelangi," katanya.
Mereka mengaku sudah dua hari berada di Kutai Timur, untuk memantau lingkungan dan kegiatan pertambangan batu bara didaerah ini. Mereka ternyata juga sebagai aktivis lingkungan dari LSM Pedal (Peduli Lingkungan) Kaltim.
Mereka kemudian diamankan di Markas Kodim 0909/SGT, setelah berkoordinasi dengan Kapolres Kutai Timur, terkait kelima oknum LSM yang mengaku intel.
"Setelah kami tahan selama sekitar 10 jam, mereka dilepaskan sekitar pukul 16.00 wita, karena tidak cukup bukti dan tidak ada laporan masyarakat yang merasa dirugikan," ujarnya.
Ia mengatakan, hal itu sebagai pelajaran bagi warga, agar tidak bermain-main dengan mengaku sebagai Intel atau TNI ataupun Polisi.
"Kami juga mengimbau warga agar jika ada oknum yang mengaku intel atau polisi atau TNI segera menghubungi aparat Kepolisian dan TNI di Sangatta," katanya.
Kelima oknum LSM intel gadungan itu berinisial AM (51 tahun), Nur (40), Sut (57) dan TB (60), serta AGS (29). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012