Tim Program Pembangunan Pemberdayaan Kelurahan dan Perdesaan (P2KPM) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, bersama TNI AL melakukan penjajakan kerja sama untuk pemberdayaan masyarakat pesisir.
"Kemarin ada tiga perwakilan dari Program P2KPM PPU bersilaturahmi sekaligus melakukan penjajakan kerja sama berbagai hal yang fokusnya adalah untuk pemberdayaan masyarakat pesisir," ujar Komandan Pos TNI AL PPU Peltu Harsono di Penajam, Jumat.
Saat pertemuan yang berlangsung di Pos TNI AL Penajam itu juga dihadiri perwakilan Karang Taruna Kelurahan Penajam, karena lembaga pemuda ini juga memiliki agenda kepemudaan di wilayah pesisir.
Dalam pertemuan ini menghasilkan beberapa rencana kegiatan yang berpeluang dikerjasamakan tahun ini maupun tahun-tahun mendatang, seperti fasilitasi kelompok petani garam rakyat.
Warga PPU berpotensi memanfaatkan air laut Teluk Balikpapan untuk produksi garam karena dari Penyuluh Perikanan sudah berhasil melakukan uji coba produksi garam krosok dengan hasil baik, yakni uji coba di Kelurahan Pejala, Kecamatan Penajam.
Peluang kerja sama lainnya adalah perbaikan dan tata kelola mangrove untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan, karena garis pantai di PPU sepanjang 151 kilometer mulai dari Kelurahan Mentawir hingga Desa Babulu Laut, bentangan mangrovenya mengalami degradasi.
"Peluang kerja sama ini sangat memungkinkan, apalagi dari kami di tahun ini juga ada program penanaman mangrove, sehingga hal ini bisa dipadukan dengan Program P2KPM, desa/kelurahan, dan lembaga yang tentunya melibatkan masyarakat," ucap Harsono.
Sementara Penanggungjawab Program P2KPM Kabupaten PPU Sunarto Sastrowardojo mengatakan, di pesisir Pantai Lango sedang dipersiapkan pembentukan kelompok petani garam rakyat, sehingga berbagai pihak bisa memfasilitasi aksi berikutnya, termasuk pemberdayaan oleh TNI AL Penajam.
Penyuluh Perikanan, lanjutnya, sudah berkoordinasi dengan pihaknya dan Dinas Perikanan PPU untuk rencana produksi garam di Kelurahan Pantai Lango, sehingga ia berharap dari TNI AL Penajam bisa bergabung dalam pemberdayaan masyarakat ini.
"Kami perlu menggandeng banyak pihak, termasuk dengan TNI AL karena produksi garam juga akan dikembangkan ke desa maupun kelurahan lain yang potensial, yakni kawasan di sepanjang pesisir ini," ucap Sunarto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021