Nunukan (ANTARA Kaltim) - Masyarakat Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, memproduksi gula pasir sendiri untuk dikonsumsi.

Tokoh masyarakat Kecamatan Krayan, Marli Kamis di Nunukan, Jumat, menerangkan masyarakat pada kedua kecamatan yang berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia itu memproduksi gula pasir yang dimasak dengan kayu bakar.

Ia menjelaskan masyarakat yang memproduksi gula pasir tersebut menggunakan bahan baku tebu yang sengaja dibudidayakan warga setempat.

Cara produksi lanjut Marli Kamis, tidak dibuat dengan jumlah banyak tetapi disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga masing-masing dalam sebulan.

"Produksi gula pasir masih sebatas konsumsi sendiri dan belum diperjualbelikan kepada masyarakat sekitarnya,"katanya.

Warga setempat memproduksi sendiri gula pasir yang dikonsumsi akibat dari mahalnya harga gula pasir tersebut yang harganya sangat tidak terjangkau mereka.

"Ditambah lagi biaya operasional untuk mendapatkan gula pasir di pasaran sangat sulit," kata Marli Kamis yang juga anggota DPRD Nunukan ini.

Menurut Marli Kamis, areal perkebunan tebu masyarakat di kecamatan itu berada di 64 desa dengan perkiraan luas 15 hektar, dan hampir seluruh kepala keluarga memiliki perkebunan tebu.

Hanya saja, dia mengatakan produksi gula pasir masyarakat setempat akhir-akhir menurun akibat banyaknya hewan ternak yang tidak dijaga pemiliknya yang memakan tebu-tebu milik masyarakat.

Marli Kamis mengaku sedang mewacanakan mempromosikan gula pasir produksi masyarakat Kecamatan Krayan ini, namun masih terkendala faktor transportasi yang masih sulit dijangkau dengan jalur darat.

Harga gula pasir produksi masyarakat setempat sama dengan harga gula pasir yang diperjualbelikan di pertokoan di kota-kota besar.  (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012