Vaksinasi COVID-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan, yaitu dokter, perawat, dan bidan, di Balikpapan, saat ini sudah menyasar 4.661 orang.


“Jadi sudah ada sekitar 79,36 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarty di Balikpapan, Rabu.

Ia menjelaskan, jumlah itu termasuk 854 tenaga kesehatan yang tidak memiliki e-tiket sebab kesulitasn mendaftar ulang sebagai penerima vaksin Sinovac tersebut.

Untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 tersebut, para tenaga kesehatan harus mendaftarkan diri. Dari jumlah pendaftar tersebut diketahui jumlah nyata mereka yang mau divaksin sehingga bisa disiapkan jumlah dosis yang diperlukan. Pendaftaran pertama juga untuk dicocokkan dengan basis data kementerian dan dinas kesehatan.

Pendaftaran dilakukan secara elektronik. Setelah pendaftaran pertama, masih diperlukan lagi pendaftaran kedua atau registrasi ulang. Yang melakukan registrasi ulang mendapatkan tiket yang diperlihatkan kepada petugas pencatat sebagai bukti pertanggungjawaban penggunaan vaksin.

“Vaksin ini kan properti negara, dibeli dengan uang rakyat. Jadi harus jelas penggunaan setiap dosisnya,” kata dr Juliarty.

Setiap orang mendapat jatah dua dosis vaksin dan diberikan dalam selang waktu 14 hari.

Karena itu tenaga kesehatan yang tidak dapat mendaftar ulang untuk mendapatkan tiket karena hal tertentu, tetap divaksin dan dibuatkan catatan tersendiri.

Juga diketahui tidak semua yang sudah mendaftar pertama bisa mendaftar ulang. Diantara penyebabnya adalah karena terpapar COVID-19.

“Tenaga kesehatan yang terpapar langsung isolasi mandiri,” kata dr Juliarty.

Di sisi lain, setiap yang terpapar COVID-19 dan berhasil sembuh akan memiliki kekebalan alami atas virus tersebut. Sama seperti orang yang sudah pernah terkena cacar, jadi memiliki antibodi atas virus cacar.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021