Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Penasihat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Berau Kalimantan Timur dr Andrias Baso Kombong MKes meminta seluruh dokter berstatus PNS melakukan introspeksi diri terkait masih adanya dokter yang membuka praktik saat jam dinas.

"Sikap sportif lebih terpuji dibandingkan mencari pembenaran diri, sebaiknya semua pihak menahan diri dan kembali ke jalur yang benar. Tidak perlu mencari celah untuk membenarkan diri tetapi yang harus dilakukan adalah segera rubah sikap dan perbuatan yang salah itu dan fokus pada tugas masing-masing, dengan demikian pasti sorotan publik akan hilang sendiri," kata Andrias yang juga sekaligus Ketua Badan Pembinaan dan Pembelaan Anggota (BP2A) di Tanjung Redeb, Berau, Rabu.

Andrias menyarankan pada anggota IDI untuk tidak berdalih dan mengelak sebab hal itu menurutnya bisa menjadi bahan tertawaan masyarakat mengingat mata dan telinga masyarakat cukup peka mendeteksi kejanggalan yang terjadi.

Demikian pula anggota DPRD, katanya, harus mampu menganalisa semua laporan masuk, berbeda hal jika saat ini layanan di RSUDAR maksimal tanpa keluhan-keluhan pasien dan masyarakat.

"Ternyata setiap hari pasti ada keluhan masyarakat tentang rumah sakit, ada pasien mengeluh sudah lebih 24 jam pasien di RSU tetapi belum ditangani dokter spesialis, demikian juga adanya keluhan bahwa pasien diarahkan kontrol dan berobat di tempat praktik," kata Andrias.

Meskipun sebagai Ketua PB2A, Andrias tetap komitmen mengontrol kinerja seluruh dokter yang ada, tanpa membela yang salah atau menyalahkan yang benar.

Namun dirinya juga meminta agar tidak seluruh dokter dinyatakan bersalah dengan tingkah yang sama, sebab hal itu hanya dilakukan satu atau dua orang dokter saja.

"Perlu disadari bahwa sebagai PNS kita sudah mendapat gaji, insentif, tunjangan dan lainya yang mungkin lebih besar dari PNS lainnya yang setara pendidikan, sehingga intinya kalau kita bersedia menjadi seorang PNS itu berarti kita siap mematuhi aturan-aturan yang mengatur PNS," katanya.

Terlebih dukungan besar Bupati dan Wabup pada RSUD, dan lain sebagainya, tinggal bagaimana memanage dan membangun komunikasi dengan seluruh staf.

"Dan jangan lupa tidak kalah pentingnya ciptakan suasana harmonis, kondusif di RSU agar semua pihak dapat bekerja dengan tenang, senang," kata Andrias. (*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012