Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor meminta lembaga perbankan, khususnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) bisa terus menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk meringankan beban finansial UMKM yang terkena dampak pandemi COVID-19.
 

"Pandemi COVID-19 telah membawa dampak yang serius bagi perekonomian, terkhusus pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kaltim, sehingga lembaga perbankan harus lebih peduli dengan kondisi tersebut," kata Isran Noor saat menerima audiensi Pimpinan Cabang BRI Samarinda 1 Triwidi Atmoko didampingi Assisten Manager Pemasaran Dana, Sonny Haryono dan RM Dana Khairunnisa di Ruang Rapat Gubernur kaltim, Selasa.

Gubernur mengatakan meningkatkan peran UMKM sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi dan penyerap tenaga kerja pada masa pandemi, maka perbankan dapat mengeluarkan kebijakan pembiayaan UMKM dengan memberikan kemudahan akses, penundaan pembayaran dan menyediakan tambahan subsidi bunga sehingga murah dan meringankan UMKM melalui pelonggaran kebijakan KUR.

“Hampir semua sektor usaha terpukul akibat COVID-19, tidak terkecuali pelaku UMKM. Peran perbankan sangat penting membangkitkan usaha melalui bantuan finansial KUR,” pinta Isran Noor.

Triwidi Atmoko mengapresiasi Pemprov Kaltim atas dukungannya dalam pelaksanaan program dan kegiatan BRI, dimana saat ini BRI terus melakukan pencairan bantuan presiden (Banpres) untuk usaha mikro guna percepatan membangkitkan perekonomian didaerah.

“Kaltim mendapatkan alokasi dana yang disalurkan lewat BRI sebesar Rp372 miliar kepada 155.077 orang. Kami harap Banpres membantu percepatan pemulihan ekonomi” ujarnya.

KUR se-Kaltim yang disalurkan BRI pada posisi Desember 2020 sebesar Rp1,77 triliun.

"Kami telah melakukan relaksasi agar perekonomian tidak stagnasi di saat pandemi. Pelayanan tetap berjalan di seluruh unit dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” tandas Triwidi.
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021