Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mencari solusi pendanaan guna memastikan Persiba Balikpapan, klub sepakbola peserta Indonesian Super League (ISL), tetap ikut kompetisi tahun 2012-2013.
"Mengenai pendanaan yang menjadi masalah Persiba kami sedang carikan solusinya," kata Wali Kota Rizal di Balaikota, Rabu (26/9).
Menurut Wali Kota, Persiba yang sudah melangkah profesional dan kini dinaungi oleh PT Balikpapan Kick Off (BKO) bisa memanfaatkan peluang-peluang sponsorship yang sesungguhnya cukup besar di Kota Minyak.
Wali Kota juga berharap berbagai perusahaan di Balikpapan dapat membantu Persiba mengarungi kompetisi dengan menyisihkan sebagian dari dana "corporate social responsibility".
Pada musim 2011-2012, juga di musim-musim sebelumnya, terutama saat dibiayai dari dana APBD Balikpapan, Persiba Balikpapan menghabiskan dana tidak kurang dari Rp35 miliar. Dana itu digunakan untuk membayar kontrak pemain yang berjumlah 24 orang, kontrak pelatih, bonus kemenangan, dan biaya tur ke kandang lawan, termasuk juga biaya operasional PT BKO dan gaji karyawan, hingga pemeliharaan stadion.
Di sisi lain, di tangan pelatih Hans Peter Schaller, Persiba kini mengusung konsep pemain muda. Entrenador asal Austria itu memilih tidak menggunakan jasa pemain bintang namun memaksimalkan talenta para pemain muda Balikpapan dan Indonesia lainnya.
"Saya melihat Balikpapan penuh dengan anak-anak muda berbakat yang menunggu kesempatan untuk muncul. Kesempatan itu ada di Persiba, dan Persiba harus memberikannya kepada mereka yang terbaik," kata Schaller seusai sesi latihan-seleksi sore di Stadion Persiba Selasa (25/9).
Media-media lokal Balikpapan menyebut proyek pemain muda Schaller ini sebagai ala Arsenal, klub elit Liga Premier Inggris, di mana Arsene Wenger, manajer yang sudah lebih dari satu dekade menangani klub London itu selalu lebih memilih pemain muda yang bertalenta bagus namun belum terkenal untuk memperkuat skuadnya.
"Hanya saja membina pemain muda perlu napas panjang dan juga target jangka panjang. Tidak ada hasil yang instan. Proyek Schaller ini mungkin baru berbuah hasil baik musim 2013-2014 dan seterusnya. Tapi kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi?" kata Alex, pendukung fanatik Persiba dan aktivitis Balikpapaners, laman internet tidak resmi Persiba Balikpapan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Mengenai pendanaan yang menjadi masalah Persiba kami sedang carikan solusinya," kata Wali Kota Rizal di Balaikota, Rabu (26/9).
Menurut Wali Kota, Persiba yang sudah melangkah profesional dan kini dinaungi oleh PT Balikpapan Kick Off (BKO) bisa memanfaatkan peluang-peluang sponsorship yang sesungguhnya cukup besar di Kota Minyak.
Wali Kota juga berharap berbagai perusahaan di Balikpapan dapat membantu Persiba mengarungi kompetisi dengan menyisihkan sebagian dari dana "corporate social responsibility".
Pada musim 2011-2012, juga di musim-musim sebelumnya, terutama saat dibiayai dari dana APBD Balikpapan, Persiba Balikpapan menghabiskan dana tidak kurang dari Rp35 miliar. Dana itu digunakan untuk membayar kontrak pemain yang berjumlah 24 orang, kontrak pelatih, bonus kemenangan, dan biaya tur ke kandang lawan, termasuk juga biaya operasional PT BKO dan gaji karyawan, hingga pemeliharaan stadion.
Di sisi lain, di tangan pelatih Hans Peter Schaller, Persiba kini mengusung konsep pemain muda. Entrenador asal Austria itu memilih tidak menggunakan jasa pemain bintang namun memaksimalkan talenta para pemain muda Balikpapan dan Indonesia lainnya.
"Saya melihat Balikpapan penuh dengan anak-anak muda berbakat yang menunggu kesempatan untuk muncul. Kesempatan itu ada di Persiba, dan Persiba harus memberikannya kepada mereka yang terbaik," kata Schaller seusai sesi latihan-seleksi sore di Stadion Persiba Selasa (25/9).
Media-media lokal Balikpapan menyebut proyek pemain muda Schaller ini sebagai ala Arsenal, klub elit Liga Premier Inggris, di mana Arsene Wenger, manajer yang sudah lebih dari satu dekade menangani klub London itu selalu lebih memilih pemain muda yang bertalenta bagus namun belum terkenal untuk memperkuat skuadnya.
"Hanya saja membina pemain muda perlu napas panjang dan juga target jangka panjang. Tidak ada hasil yang instan. Proyek Schaller ini mungkin baru berbuah hasil baik musim 2013-2014 dan seterusnya. Tapi kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi?" kata Alex, pendukung fanatik Persiba dan aktivitis Balikpapaners, laman internet tidak resmi Persiba Balikpapan. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012