Para petani di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diminta untuk tidak bergantung pada pupuk bersubsidi sebab jatah atau kuota pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat pada 2021 belum ada kejelasan.

"Kami berharap petani tidak bergantung pada pupuk subsidi," ujar Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Jon Kenedi ketika ditemui di Penajam, Rabu.

DPRD, kata Jon Kenedi, juga telah mengusulkan penambahan kuota pupuk bersubsidi untuk 2021 kepada pemerintah pusat berupa urea 6.836 ton, SP36 6.153 ton dan ZA sebanyak 1.270 ton.

"Tapi usulan yang disampaikan Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara itu belum mendapat respon pemerintah pusat," ungkap politisi Partai Demokrat tersebut.

Ia mengharapkan petani tetap menggarap sawah dengan memanfaatkan pupuk non subsidi, apalagi sekarang memasuki musim hujan sehingga persediaan air untuk pengairan lahan persawahan sangat mencukupi.

Petani harus siap menghadapi kondisi apapun dan tetap menanam padi mendukung ketahanan pangan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Sementara kuota pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Penajam Paser Utara 2020 dipangkas oleh pemerintah pusat mencapai ribuan ton.

Jatah pupuk bersubsidi sesuai rencana definitif kelompok tani 2020 untuk jenis urea sebanyak 8.863 ton dan yang disalurkan hanya 2.000 ton, berkurang 6.836 ton.

Kuota pupuk ZA sebanyak 1.402 ton yang diberikan hanya 132 ton, berkurang 1.270 ton dan SP36 sebanyak 6.771 ton hanya didapat 618 ton, berkurang 6.153 ton.(ADV)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021