Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Atlet Catur Kutai Timur Iqra Musa, peraih medali perak PON XVIII Riau, yang mewakili Kalimantan Timur, hanya mampu menempati posisi empat pada turnamen Catur Cepat Surabaya Open, yang memperebutkan Piala Wali Kota.
Menurut Iqra Musa, Senin, turnamen Catur Cepat yang berlangsung dua hari, 22-23 September 2012 itu diikuti 300 atlet catur, dari sembilan provinsi.
Atlet catur dari Kaltim, diwakili Iqra Musa dan Sugeng Prayitno, atlet catur dari Kutai Kartanegara.
"Saya hanya bisa menjadi juara keempat dan Sugeng Prayitno juara kelima dalam turnamen. Tapi saya bangga karena bisa menembus juara empat, meskipun harus bersaing dengan peserta sebanyak tiga ratusan pecatur dari daerah lain di Indonesia," kata Iqra Musa, melalui telepom selulernya.
Dikatakan Iqra Musa, usai mengikuti turnamen Surabaya Open memperebutkan Piala Wali Kota, kedua atlet asal Kalimantan Timur, masih akan mengikuti Turnamen Terbuka Catur Cepat Piala Semen Gresik 2012, pada tanggal 29-30 September mendatang di Hall Semen Gresik Jawa Timur.
Di Turnamen Terbuka Catur Cepat Piala Semen Gresik 2012, Iqra Musa, mengatakan akan berusaha untuk meraih hasil terbaik minimal juara ketiga untuk menebus hasil kurang baik di Surabaya Open.
Turnamen Semen Gresik nanti juga akan diikuti 300 perserta dari Sembilan provinsi di Indonesia juga dengan sistem catur cepat, sehingga membutuhkan konsentrasi dan ketenangan untuk bisa meraih hasil maksimal.
"Saya akan berusaha bermain bagus agar bisa menembus juara ketiga nanti," kata Iqra Musa yang bekerja di Satpol PP Pemkab Kutai Timur.
Ia mengatakan akan kembali ke Kutai Timur usai mengikuti turnamen di Gresik, karena mengikuti Puslatda hingga usai memperkuat Kaltim di PON Riau 2012, dirinya masih berputar-putar di Pulau Jawa untuk mengikuti berbagai kejuaraan.
Ketua Pengurus Cabang Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Pengcab Percasi) Kutai Timur, Harpandi mengatakan, berbangga karena atlet Catur Kutai Timur mampu bersaing dengan pecatur handal nasional lainnya.
"Saya sebagai pribadi maupun sebagai pengurus sangat berbangga dengan raihan prestasi Iqra Musa, terutama saat meraih medali Perak PON Riau 2012, dan prestasi lain di berbagai kejuaraan bergengsi lainnya, meskipun dengan dana kecil," katanya.
Menurut Harpandi yang juga Ketua Komisi I DPRD Kutai Timur, selama ini dana pembinaan untuk cabang olahraga Catur Kutai Timur sangat kecil dibandingkan dengan cabang olahraga yang lain, namun soal prestasi Catur juga mengharumkan nama Kutai Timur bahkan Kaltim.
"Cabang Catur Kutai Timur hanya mendapat dana pembinaan Rp20 juta dari Pengda KONI Kutai Timur, bagaimana bisa seorang atlet berprestasi hebat kalau dana pembinaannya dalam setahun segitu," kata Harpandi dari Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI).
Harpandi mengatakan untuk mengirimkan atletnya mengikuti berbagai kejuaraan, pengurus harus mengeluarkan uang pribadi secara patungan dan akan terus dilakukan sebagai tanggung jawab dalam rangka memajukan olahraga catur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Menurut Iqra Musa, Senin, turnamen Catur Cepat yang berlangsung dua hari, 22-23 September 2012 itu diikuti 300 atlet catur, dari sembilan provinsi.
Atlet catur dari Kaltim, diwakili Iqra Musa dan Sugeng Prayitno, atlet catur dari Kutai Kartanegara.
"Saya hanya bisa menjadi juara keempat dan Sugeng Prayitno juara kelima dalam turnamen. Tapi saya bangga karena bisa menembus juara empat, meskipun harus bersaing dengan peserta sebanyak tiga ratusan pecatur dari daerah lain di Indonesia," kata Iqra Musa, melalui telepom selulernya.
Dikatakan Iqra Musa, usai mengikuti turnamen Surabaya Open memperebutkan Piala Wali Kota, kedua atlet asal Kalimantan Timur, masih akan mengikuti Turnamen Terbuka Catur Cepat Piala Semen Gresik 2012, pada tanggal 29-30 September mendatang di Hall Semen Gresik Jawa Timur.
Di Turnamen Terbuka Catur Cepat Piala Semen Gresik 2012, Iqra Musa, mengatakan akan berusaha untuk meraih hasil terbaik minimal juara ketiga untuk menebus hasil kurang baik di Surabaya Open.
Turnamen Semen Gresik nanti juga akan diikuti 300 perserta dari Sembilan provinsi di Indonesia juga dengan sistem catur cepat, sehingga membutuhkan konsentrasi dan ketenangan untuk bisa meraih hasil maksimal.
"Saya akan berusaha bermain bagus agar bisa menembus juara ketiga nanti," kata Iqra Musa yang bekerja di Satpol PP Pemkab Kutai Timur.
Ia mengatakan akan kembali ke Kutai Timur usai mengikuti turnamen di Gresik, karena mengikuti Puslatda hingga usai memperkuat Kaltim di PON Riau 2012, dirinya masih berputar-putar di Pulau Jawa untuk mengikuti berbagai kejuaraan.
Ketua Pengurus Cabang Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Pengcab Percasi) Kutai Timur, Harpandi mengatakan, berbangga karena atlet Catur Kutai Timur mampu bersaing dengan pecatur handal nasional lainnya.
"Saya sebagai pribadi maupun sebagai pengurus sangat berbangga dengan raihan prestasi Iqra Musa, terutama saat meraih medali Perak PON Riau 2012, dan prestasi lain di berbagai kejuaraan bergengsi lainnya, meskipun dengan dana kecil," katanya.
Menurut Harpandi yang juga Ketua Komisi I DPRD Kutai Timur, selama ini dana pembinaan untuk cabang olahraga Catur Kutai Timur sangat kecil dibandingkan dengan cabang olahraga yang lain, namun soal prestasi Catur juga mengharumkan nama Kutai Timur bahkan Kaltim.
"Cabang Catur Kutai Timur hanya mendapat dana pembinaan Rp20 juta dari Pengda KONI Kutai Timur, bagaimana bisa seorang atlet berprestasi hebat kalau dana pembinaannya dalam setahun segitu," kata Harpandi dari Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI).
Harpandi mengatakan untuk mengirimkan atletnya mengikuti berbagai kejuaraan, pengurus harus mengeluarkan uang pribadi secara patungan dan akan terus dilakukan sebagai tanggung jawab dalam rangka memajukan olahraga catur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012