Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran (DKPPK) Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur mengakui sampai sekarang masih kekurangan kontainer sampah dari jumlah yang ideal.

Kepala Bidang Kebersihan DKPPK Kabupaten Nunukan, Saifullah Djamal di Nunukan, Selasa, menjelaskan mengingat besarnya buangan rumah tangga (sampah) masyarakat Kabupaten Nunukan khususnya di Pulau Nunukan sebagai ibukota kabupaten, idealnya kontainer harus tersedia pada setiap rukun tetangga (RT).

Selama ini, lanjut dia, jumlah kontainer yang tersedia baru di Pulau Nunukan sebanyak delapan buah dan jumlah ini sebenarnya sudah tidak sesuai lagi dengan besarnya sampah buangan masyarakat.

Makanya sebagai langkah antisipasi, Saifullah mengatakan DKPPK memperbanyak bak-bak penampungan ukuran kecil yang dibuat dari tembok yang disebar pada setiap lorong pada pemukiman padat penduduk.

"Sebenarnya secara idealnya untuk meningkatkan pelayanan, setiap RT harus ada kontainer sampah," ujarnya.

Minimnya kontainer penampungan sampah, Saifullah mengatakan akibat kurangnya anggaran pengadaan yang dimiliki. Namun pada APBD 2012 ini, akan ditambah delapan kontainer lagi sehingga menjadi 16 buah.

"Untuk sementara kita manfaatkan saja apa yang ada. Tapi walaupun jumlah kontainer masih kurang namun sampah-sampah di Pulau Nunukan ini masih mampu ditampung," katanya.

Mengantisipasi minimnya kontainer yang dimiliki, dia menyatakan belum ada rencana untuk membuat bak-bak sampah ukuran kecil dari bahan plastik untuk setiap rumah tangga. Dengan alasan, langkah seperti itu bisa malahan kelihatan kurang baik dan menimbulkan gangguan keindahan depan rumah warga.

Jadi sebagai program DKPPK, kata dia, hanya berencana mengadakan tempat pembuangan sampah (TPS) pada setiap lorong dengan jarak paling jauh sekitar 50 meter.

Sebenarnya, kata Saifullah, ember-ember atau kantongan plastik yang seringkali ditemukan di depan rumah warga yang dijadikan sebagai penampungan sampah buangannya tidak dibenarkan. Dan hal itu, sudah seringkali disosialisasikan melalui media massa melalui radio.

Saifullah menegaskan, masih adanya tumpukan sampah di depan rumah warga dengan menggunakan ember atau kantongan plastik akibat dari jauhnya TPS dari rumah mereka.

"Supaya tidak ada lagi warga yang menumpuk sampahnya menggunakan ember atau plastik di depan rumahnya, antisipasinya dengan mengadakan TPS pada titik strategis paling jauh 50 sampai 100 meter berjalan kaki. Hanya langkah ini yang bisa antisipasi kekurangan kontainer yang kita miliki, supaya sampah tidak dibuang sembarang tempat," ujarnya. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012