Tim SAR Gabungan yang dipimpin oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menghentikan pencarian satu nelayan hilang akibat kecelakaan laut.
"Pencarian kami hentikan karena sudah memasuki hari ketujuh. Jadi hari ini merupakan hari terakhir pencarian tim gabungan," tutur Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten PPU Nurlaila di Penajam, Senin.
Hal itu ia sampaikan setelah menerima laporan Tim SAR yang tiba senja ini dalam melakukan pencarian di sejumlah titik di lokasi kejadian dan sekitarnya, namun pencarian di hari terakhir oleh tim tidak membuahkan hasil.
Korban hilang akibat kecelakaan antara kapal nelayan dengan dugaan kapal tanker terjadi pada Selasa (8/12) dini hari. Ada dua korban nelayan dalam peristiwa ini, yakni Saming (49), korban selamat, kemudian Mahmud (59), korban yang masih hilang.
Tragedi perahu nelayan yang diduga ditabrak oleh kapal tanker ini terjadi di Laut Batu Bara, Kelurahan Muara Telake, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser. Sementara korbannya adalah dua orang nelayan dari RT 01, Kelurahan Sungai Parit, Kabupaten PPU.
"Pencarian korban hari ini belum membuahkan hasil dan merupakan pencarian hari terakhir oleh tim gabungan di Posko Bersama Jembatan Sesumpu, dengan berakhirnya pencarian hari ini pukul 18.00 Wita, maka Posko bersama di Jembatan Sesumpu ini ditutup," katanya.
Meski untuk Tim SAR gabungan hari ini merupakan hari terakhir pencarian, lanjutnya, namun untuk Tim SAR dari Basarnas Balikpapan akan membuka Pos Pencarian di Sepinggan Balikpapan guna melanjutkan pencarian pada Selasa, 15 Desember 2020.
Peralatan yang digunakan melakukan pencarian hari ini adalah dari BPBD PPU menurunkan tiga unit kapal nelayan, dari Basarnas Balikpapan menurunkan satu unit rubber boat, dari keluarga korban dua kapal nelayan, dari Satpol Air Pondong satu unit rubber boat, dan Satpol Air Pasir Mayang satu rubber boat.
"Sedangkan tim yang melakukan pencarian di lapangan adalah dari BPBD Kabupaten PPU, BPBD Kabupaten Paser, Basarnas Balikpapan, TNI AL PPU, Satpol Air Polres Paser dan PPU, Babinsa, Bhabinkamtibmas, aparatur Kelurahan Sungai Parit, dan warga nelayan," ucap Nurlaila.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020