Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan tiga Perguruan Tinggi di Kaltim terkait penelitian bersama dan pengembangan di berbagai aspek pembangunan, melakukan tukar menukar informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta melakukan pemagangan dan praktek kerja lapangan.
Penandatanganan MoU dilakukan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi didampingi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kaltim Abdullah Sani dengan perwakilan Universitas Mulawarman Samarinda, Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, dan Rektor Universitas Widyagama Mahakam Samarinda, di sela Rakor Kelitbangan Provinsi Kaltim 2020, di Aula Kantor Balitbangda Kaltim, Senin (30/11).
"Penandatanganan MoU merupakan upaya meningkatkan kerjasama penelitian bersama dengan sejumlah Perguruan Tinggi.," kata Kepala Balitbangda Kaltim Abdullah Sani
Ia mengatakan MoU jadi dasar hukum melakukan penelitian agar lebih jelas dan terarah. Setidaknya agar rektor mengetahui perwakilannya yang diajak penelitian dan tentu atas rekomendasi sesuai keahlian disiplin ilmu yang dimiliki..
Sejauh ini dia menilai bisa jadi penelitian hanya melibatkan peneliti itu-itu saja dan tanpa sepengetahuan Rektor. Kedepan dengan MoU, Rektor harus mengetahui sebagai pemberi rekomendasi peneliti yang akan dilibatkan.
Selain itu, pelaksanaan penelitian masih hanya bersifat mandiri untuk kepentingan pribadi. Berbeda jika ke depan dilakukan bersama atau berkelompok, tentu hasilnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan orang banyak.
"Jadi peran Balitbangda benar-benar bisa memberi arti untuk pembangunan daerah, " katanya.
Abdullah Sani menambahkan terkait Rakor Kelitbangan,merupakan kegiatan rutin tahunan dalam menyamakan persepsi pelaksanaan urusan Kelitbangan.
"Bedanya karena pemangkasan anggaran akibat pandemi COVID-19, Rakor yang biasa digelar di hotel terpaksa harus dilaksanakan di aula kantor. Namun tidak mengurangi tujuan dari Rakor yakni tetap menjadi ajang Balitbangda Kabupaten/Kota se Kaltim berkreasi dan gotong royong melaksanakan kegiatan agar tetap nyaman seperti di hotel," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
Penandatanganan MoU dilakukan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi didampingi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kaltim Abdullah Sani dengan perwakilan Universitas Mulawarman Samarinda, Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, dan Rektor Universitas Widyagama Mahakam Samarinda, di sela Rakor Kelitbangan Provinsi Kaltim 2020, di Aula Kantor Balitbangda Kaltim, Senin (30/11).
"Penandatanganan MoU merupakan upaya meningkatkan kerjasama penelitian bersama dengan sejumlah Perguruan Tinggi.," kata Kepala Balitbangda Kaltim Abdullah Sani
Ia mengatakan MoU jadi dasar hukum melakukan penelitian agar lebih jelas dan terarah. Setidaknya agar rektor mengetahui perwakilannya yang diajak penelitian dan tentu atas rekomendasi sesuai keahlian disiplin ilmu yang dimiliki..
Sejauh ini dia menilai bisa jadi penelitian hanya melibatkan peneliti itu-itu saja dan tanpa sepengetahuan Rektor. Kedepan dengan MoU, Rektor harus mengetahui sebagai pemberi rekomendasi peneliti yang akan dilibatkan.
Selain itu, pelaksanaan penelitian masih hanya bersifat mandiri untuk kepentingan pribadi. Berbeda jika ke depan dilakukan bersama atau berkelompok, tentu hasilnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan orang banyak.
"Jadi peran Balitbangda benar-benar bisa memberi arti untuk pembangunan daerah, " katanya.
Abdullah Sani menambahkan terkait Rakor Kelitbangan,merupakan kegiatan rutin tahunan dalam menyamakan persepsi pelaksanaan urusan Kelitbangan.
"Bedanya karena pemangkasan anggaran akibat pandemi COVID-19, Rakor yang biasa digelar di hotel terpaksa harus dilaksanakan di aula kantor. Namun tidak mengurangi tujuan dari Rakor yakni tetap menjadi ajang Balitbangda Kabupaten/Kota se Kaltim berkreasi dan gotong royong melaksanakan kegiatan agar tetap nyaman seperti di hotel," ujarnya.
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020