Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, H Hormansyah mengatakan, penempatan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) belum merata sehingga pihaknya masih kesulitan melakukan penataan sektor pertanian.

"Menumpuknya penempatan petugas PPL di Kota Sangatta, Kutai Timur, tidak tepat, sebab kawasan pertanian berada di pedesaan, terutama daerah yang selama ini menjadi penghasil pangan, seperti Rantau Pulung, Karangan, Busang, Telen, Kaliorang," katanya di Sangatta, Kutai Timur, Jumat.

Beberapa desa di kecamatan tersebut, katanya, perlu ditempatkan PPL lebih dari satu orang, sedangkan desa-desa di sekitar Sangatta Utara dan Sangatta Selatan cukup satu orang saja.

Mantan Camat Kaliorang dan Camat Sangkulirang itu mengatakan, saat ini PPL di Sangatta Utara berjumlah empat puluh orang, sedangkan di kecamatan lainnya hanya masing-masing satu orang setiap desa. "Ini tidak adil dan tidak proporsional," katanya.

Dikatakannya, penempatan PPL yang tidak merata menyebabkan kinerja PPL di lapangan tidak maksimal kepada para petani, karena mereka juga sangat jarang berada di daerah tugasnya

"Banyak sekali petani di desa-desa yang mengeluh dan melaporkan PPL yang kurang komunikasi dengan para petani dan jarang berada di desa penempatan. Ini juga yang mesti menjadi perhatian Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Timur," katanya.

Ia menambahkan, seharusnya PPL itu mampu menata dan melakukan pendataan terhadap kelompok tani, termasuk melakukan verifikasi lahan.

"Jangan hanya ada kelompok tani dalam bentuk daftar, apalagi kelompok tani proposal," katanya.

Hormansyah mengatakan, PPL harus berperan dalam melakukan penataan pertanian, terutama penyuluhan agar hasil maksimal diperoleh petani.

Sebab, katanya, PPL selama ini juga sudah mendapat imbalan honor yang cukup lumayan, sehingga mereka harus menunjukan kinerjanya membawa petani sejahtera.  (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012