Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Sjaharie Jaang menegaskan, Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat dapat mencegah konflik horizontal.
"Selama ini, pihak kepolisian (Polresta Samarinda) terus meningkatkan peran FKPM sehingga dapat mencegah konflik horizontal," kata Sjaharie Jaang ketika menerima kunjungan 10 mahasiswa PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian), Senin.
Pada pertemuan dengan 10 mahasiswa PTIK yang dipimpin Komisaris YF Momot itu, turut hadir Sekretaris Kota Samarinda Zulfakar, Asisten I Bidang Hukum dan Pemerintahan, Diwansyah serta Asisten III Bidang Kesejahteraan Masyarakat Ridwan Tassa.
Ke-10 mahasiswa PTIK tersebut ingin melihat langsung kebijakan Pemerintah Kota Samarinda terkait kamtibmas selama enam hari.
"Program pemerintah tidak akan berjalan tanpa ada stabilitas daerah," kata Sjaharie Jaang.
Salah satu upaya dalam menanggapi berbagai masalah yang muncul di tengah masyarakat, lanjut Sjaharie Jaang, yakni melalui rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Pimda) setiap bulan yang dihadiri beberapa unsur di antaranya Pemerintah Kota Samarinda, TNI, Kepolisian dan Kejari.
"Secara rutin, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah melakukan pertemuan untuk membahas berbagai persoalan yang timbul di tengah masyarakat agar tidak menjadi gejolak. FKPM ini juga menjadi salah satu pokok bahasan agar perannya terus ditingkatkan," katanya.
"Sehingga setiap bibit konflik dapat dicegah oleh anggota FKPM yang juga berasal dari masyarakat sekitar yang dengan cepat mengantisipasi melalui pertemuan bersama warga yang tengah bermasalah dengan melibatkan para tokoh masyarakat, ketua RT termasuk pihak kelurahan," ungkap Sjaharie Jaang.
Masyarakat Kaltim khususnya di Samarinda kata dia berasal dari berbagai etnis sehingga rentan terjadi kesalahfahaman namun hal itu bisa dicegah melalui musyawarah.
"Para pemuda pemangku adat di sini masih menghormati ucapan orang tua dan pada penyelesaian masalah bisa dilakukan dengan upacara adat sehingga setiap masalah yang timbul dapat segera diselesaikan yang tentunya tak lepas dari keterlibatan pemerintah," kata Sjaharie Jaang.
Kepada para mahasiswa PTIK tersebut, Wali Kota Samarinda itu mengingatkan untukterus mendekatkan diri kepada masyarakat mengingat peran polisi sendiri sangat dibutuhkan masyarakat.
"Paling utama tahan terhadap godaan narkoba," kata Sjaharie Jaang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Selama ini, pihak kepolisian (Polresta Samarinda) terus meningkatkan peran FKPM sehingga dapat mencegah konflik horizontal," kata Sjaharie Jaang ketika menerima kunjungan 10 mahasiswa PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian), Senin.
Pada pertemuan dengan 10 mahasiswa PTIK yang dipimpin Komisaris YF Momot itu, turut hadir Sekretaris Kota Samarinda Zulfakar, Asisten I Bidang Hukum dan Pemerintahan, Diwansyah serta Asisten III Bidang Kesejahteraan Masyarakat Ridwan Tassa.
Ke-10 mahasiswa PTIK tersebut ingin melihat langsung kebijakan Pemerintah Kota Samarinda terkait kamtibmas selama enam hari.
"Program pemerintah tidak akan berjalan tanpa ada stabilitas daerah," kata Sjaharie Jaang.
Salah satu upaya dalam menanggapi berbagai masalah yang muncul di tengah masyarakat, lanjut Sjaharie Jaang, yakni melalui rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Pimda) setiap bulan yang dihadiri beberapa unsur di antaranya Pemerintah Kota Samarinda, TNI, Kepolisian dan Kejari.
"Secara rutin, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah melakukan pertemuan untuk membahas berbagai persoalan yang timbul di tengah masyarakat agar tidak menjadi gejolak. FKPM ini juga menjadi salah satu pokok bahasan agar perannya terus ditingkatkan," katanya.
"Sehingga setiap bibit konflik dapat dicegah oleh anggota FKPM yang juga berasal dari masyarakat sekitar yang dengan cepat mengantisipasi melalui pertemuan bersama warga yang tengah bermasalah dengan melibatkan para tokoh masyarakat, ketua RT termasuk pihak kelurahan," ungkap Sjaharie Jaang.
Masyarakat Kaltim khususnya di Samarinda kata dia berasal dari berbagai etnis sehingga rentan terjadi kesalahfahaman namun hal itu bisa dicegah melalui musyawarah.
"Para pemuda pemangku adat di sini masih menghormati ucapan orang tua dan pada penyelesaian masalah bisa dilakukan dengan upacara adat sehingga setiap masalah yang timbul dapat segera diselesaikan yang tentunya tak lepas dari keterlibatan pemerintah," kata Sjaharie Jaang.
Kepada para mahasiswa PTIK tersebut, Wali Kota Samarinda itu mengingatkan untukterus mendekatkan diri kepada masyarakat mengingat peran polisi sendiri sangat dibutuhkan masyarakat.
"Paling utama tahan terhadap godaan narkoba," kata Sjaharie Jaang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012