Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Hadi Mulyadi mengaku tidak kecewa dengan keputusan Pemerintah Pusat untuk tidak memilih Kaltim sebagai prioritas untuk mendapatkan vaksin COVID-19
 

Hadi Mulyadi menjelaskan bahwa Kaltim tidak termasuk sepuluh daerah yang menjadi prioritas karena angka kesembuhan COVID-19 di Kaltim cukup tinggi.

"Angka kesembuhan COVID-19 di Kaltim mencapai 81 persen, di atas batas angka kesembuhan secara nasional yakni 70 persen," katanya di di Samarinda, Sabtu.

Selain itu, lanjut Hadi, perkembangan kasus COVID-19 di Kaltim juga tengah melandai dengan fakta angka kesembuhan dominan lebih tinggi dibandingkan tambahan kasus baru.

Pemerintah pusat telah menetapkan sepuluh provinsi prioritas penerima vaksin yakni DKI Jakarta, Sumatera Utara, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat. Sementara Provinsi Kaltim yang saat ini menduduki peringkat ketujuh nasional dengan jumlah 16.807 kasus, justru tidak menjadi wilayah prioritas untuk menerima bantuan vaksin.

"Berpikir positif saja, dalam arti di Kalimantan Timur kasus COVID-19 masih bisa teratasi tanpa vaksin dan yang paling penting masyarakat tetap menjaga diri dengan mematuhi protokol kesehatan supaya tidak sakit," beber Hadi Mulyadi.

Ia mengatakan bantuan vaksin yang diprioritaskan untuk sepuluh provinsi tersebut diperuntukan bagi masyarakat umum. Sementara petugas di lapangan seperti TNI-Polri maupun tenaga medis masih menjadi prioritas mendapatkan vaksin dari pemerintah pusat.

"Terpenting kita harus bersama- sama memerangi COVID-19 ini, masyarakat harus semakin sadar dalam mematuhi protokol kesehatan dengan 3 M, menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan setiap waktu," pungkas Hadi Mulyadi.
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020