Komunitas penyuka vespa yang tergabung dalam Suka Vespa (Save) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, menyalurkan bantuan uang dan sembako kepada pondok pesantren (ponpes) dan panti asuhan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.


"Bakti sosial oleh Save PPU untuk memperingati 10 November atau Hari Pahlawan ini diinisiasi oleh komunitas Penajam Scooter Club (Pesec) yang merupakan wadah bagi anak muda pecinta otomotif vespa di Penajam," ujar Ketua Pesec Penajam Ngatmo Eko Sunarso di Penajam, Rabu (11/11).

Adapun ponpes yang mendapat bantuan uang dan kebutuhan pokok ini adalah Ponpes Hidayatullah di Desa Girimukti dan Panti Asuhan Uswatun Khasanah di Kelurahan Gunung Steleng. Keduanya masih di wilayah Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU.

Bantuan yang diserahkan kepada ponpes dan panti asuhan ini, lanjut Eko, merupakan hasil sumbangan dari Komunitas Kedai Sekopian Kecamatan Babulu, kemudian dari Kafe Dito Petung, anggota Save PPU dan dari Keluarga Besar Pesec Penajam.
 
Ia menjelaskan bahwa sumbangan yang terkumpul dari sejumlah kelompok ini total senilai Rp3,1 juta. Dari jumlah ini, kemudian sebagai disalurkan dalam bentuk uang tunai dan sebagian lagi disalurkan dalam bentuk barang kebutuhan sehari-hari.

"Kami dari panitia dan teman-teman mengucapkan terima kasih banyak kepada para pihak yang sudah menyumbang sehingga sumbangan ini bisa kami salurkan kepada mereka yang membutuhkan," ujar Ketua Panitia Pengumpul dan Penyalur Bantuan Farid Amshar.

Ia berdoa agar mereka yang telah menyumbangkan sebagian hartanya tersebut mendapat limpahan rezeki dan memperoleh keberkahan, karena bantuan ini diperuntukan bagi mereka yang memang benar-benar membutuhkan uluran tangan.

Farid juga mengatakan bahwa giat ini merupakan salah satu bukti dari anak muda PPU dalam menjalankan eksistensinya di era digital, yakni selain terus berkreasi di bidang pekerjaan masing-masing juga terus peduli kepada sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan.

"Dulu di zaman penjajah, para pejuang berkorban harta, darah, bahkan nyawa sampai kemudian kini mereka dikenang sebagai pahlawan, maka di zaman kemerdekaan, kita tetap harus berjuang mempertahankan kedamaian dengan saling menghormati dan mengasihi," ucap Farid.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020