Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, Masdi, menyatakan, berdasarkan hasil audit PDAM Nunukan mengalami kerugian sebesar Rp275 juta setiap tahun.

"Kerugian ini terjadi karena tidak seimbangnya biaya yang dikeluarkan utamanya biaya operasional daripada pemasukan setiap bulan," katanya di Nunukan, Rabu.

Masdi menjelaskan, bahwa sumber kerugian diketahui berasal dari masih rendahnya tarif yang dibebankan kepada pelanggan setiap bulan hanya Rp1.500 per meter kubik.

Sementara biaya produksi yang dikeluarkan oleh PDAM sebesar Rp3.500 per meter kubik. Jadi ada selisih sebesar Rp2.000 per meter kubik, katanya.

Faktor kerugian lain, lanjut Masdi adalah tingginya tingkat kebocoran pada pipa-pipa yang dimiliki PDAM Nunukan sekarang ini yang menyebabkan banyaknya air yang terbuang percuma.

Ditambah lagi semakin mengecilnya debit air akibat menurunnya penyerap air misalnya semakin berkurangnya hutan di Kabupaten Nunukan ini, ungkap dia.

Ia berharap, adanya rencana pembuatan sumur bor pada sejumlah titik di Pulau Sebatik, Seimenggaris, Sebuku dan Lumbis akan mengurangi biaya operasional.

PDAM Nunukan juga, kata dia, mengalami masalah adanya ancaman 400 pelanggan di Desa Ajikuning Kecamatan Sebatik Utara akibat tertutupnya dua sumber air di wilayah itu dari empat sumur penyuplai.

Tetapi Masdi mengatakan, ditemukannya sumber air di Desa Padaidi Kecamatan Sebatik dengan debit lima liter per detik mampu menambah sambungan baru sebanyak kurang lebih 300 pelanggan.

Adanya upaya pemungsian embung di Jalan Persemaian, pembuatan sumur bor, dan dioperasikannya PDAM yang dibangun pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tentunya akan menambah sampai 600 pelanggan baru, ujar Masdi.

"Penemuan beberapa lokasi titik-titik sumber air diharapkan rampung 2013," katanya.

Mengakali agar kebocoran yang dapat dilakukan oleh pelanggan nakal, Masdi mengatakan, meniru sistem pemasangan meteran dari negeri jiran Malaysia yaitu meteran di taruh sekitar 10 meter dari rumah pelanggan.

Dengan menggunakan sistem ini, PDAM Nunukan dapat mengurangi kerugian hingga Rp50 juta selama enam bulan terakhir ini.

"Meniru sistem pemasangan meteran yang dilakukan negara tetangga Malaysia, kami sudah mampu mengurangi kerugian sebesar Rp50 juta selama enam bulan terakhir ini," sebut Masdi.  (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012