Guru kita tak lagi tergantung pada satu layanan aplikasi untuk menyampaikan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara daring. Untuk satu pokok bahasan dalam satu mata pelajaran, guru sekaligus bisa menggunakan WhatsApp, Zoom meeting, dan Google Classroom.
 

“Agar siswa bisa optimal berproses dalam pembelajaran,” kata Guru IPA SMPN 3 Tanah Grogot Dewi Markiah, Senin.

Untuk pokok bahasan mengenal larutan asam, larutan basa, dan larutan netral, misalnya, Markiah memulai dengan menggunakan aplikasi WhatsApp untuk menyiapkan siswa-siswanya mengikuti pembelajaran. Ia mulai dengan mengecek kehadiran atau kesiapan siswa untuk belajar melalui WhatsApp tersebut.

“Setelah itu baru kita masuk kelas virtual di Zoom,” sambung Markiah. Seperti pembelajaran di ruang kelas biasa, ia mulai dengan menyampaikan tujuan pembelajaran materi tersebut dan menanyakan pemahaman awal siswa.

Markiah menggunakan langkah-langkah yang disebut MAU, yaitu Mengkondisikan, Aktifkan, dan Umpan Balik. Pendekatan ini telah dillatihkan oleh Tanoto Foundation bagi  sejumlah guru sebagai bagian dari strategi mengajar.

Dengan strategi ini, Markiah bahkan bisa mendorong siswa-siswanya untuk membuat video praktikum sains sendiri di rumah.  

“Siswa bisa mengenal larutan asam dan basa berdasarkan ciri-cirinya dan menggolongkan contoh larutan atau makanan yang bersifat asam dan basa,” jelasnya. Pengetahuan dari sekolah ini bahkan punya sisi praktis dan langsung berguna di kehidupan sehari-hari," katanya.

Lanjut dia barang-barang dari logam, misalnya, harus dilindungi dari asam yang menjadikannya berkarat dan keropos. Jadi barang dari logam harus selalu dibersihkan dan dikeringkan, dan bila perlu secara rutin dicat ulang. Pengecatan adalah pemberian lapisan penutup yaitu cat agar permukaan logam  tidak mengalami oksidasi atau bereaksi dengan air sehingga membentuk karat. 
 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020