Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) menggelar pelatihan peningkatan sumber daya manusia (SDM) bagi pelaku Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (13/10).
Pelatihan itu diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri dari lima angkatan, yakni pelatihan manajemen organisasi dan pengelolaan koperasi, pelatihan perkoperasian di kawasan perikanan dan peternakan, pelatihan penggunaan teknologi digital dan pembuatan website bagi UMKM.
Selanjutnya, pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat perkebunan atau pertanian dan peternakan atau perikanan, pelatihan strategi penguatan bisnis wirausaha, dan FGD kampung koperasi menuju modernisasi koperasi
Pelatihan dibuka oleh Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, bersama Deputi Bidang Kelembagaan KemenkopUKM, Rulli Nuryanto.
Turut menyaksikan Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan KemenkopUKM Nasrun Siagian, Asisten Deputi Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian KemenkopUKM, Dwi Andriani Sulistyowati, serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Yadi Robyan Noor.
“Pelatihan ini disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing usaha yang diharapkan menjadikan koperasi dan pelaku UMKM mampu beradaptasi dan tetap eksis selama pandemi COVID-19,” kata Deputi Bidang Kelembagaan KemenkopUKM, Rulli Nuryanto.
Menurut Rully pelatihan ini banyak memasukkan materi terkait teknologi informasi dan digitalisasi mengingat pola kehidupan di masa pandemi Covid-19 saat ini mengalami perubahan yang signifikan.
Dimana, sistem perdagangan konvensional atau tatap muka mulai ditinggalkan dan beralih melalui sistem daring atau online.
“Dimasa pandemi saat ini, pelaku UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital menjadi kelompok yang tetap bertahan bahkan bisa tumbuh, karena dengan terhubung ekosistem digital tidak lagi memiliki keterbatasan wilayah dan waktu serta mampu terhubung dengan konsumen dan bermitra tidak hanya di dalam negeri tapi juga ke mancanegara,” ucapnya.
Rully juga mengingatkan agar pelaku UMKM bisa bergabung ke satu wadah koperasi agar terjadi peningkatan skala usaha.
"Mengingat ketatnya persaingan usaha saat ini, setiap pelaku usaha tidak lagi bisa berjalan sendiri-sendiri dengan skala kecil, tetapi harus bergabung agar bisa tumbuh dan berkembang," jelasnya.
Rulli menambahkan KemenkopUKM juga tengah gencar untuk melakukan penguatan kelembagaan koperasi dan menyiapkan model bisnis koperasi. Untuk permodalan, akan dibantu oleh Lembaga Pengelola dana Bergulir (LPDB).
“Sesuai arahan Menteri dan Presiden, pemerintah akan melakukan korporatisasi koperasi, khususnya di sektor pangan mencakup pertanian, perkebunan, dan perikanan. Kegiatan pelatihan kali ini juga mencakup hal tersebut, di mana petani diajarkan untuk masuk dalam industrialisasi pertanian dan koperasi diberi pemahaman tentang perkoperasian secara modern,” ucap Rully.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor mengatakan, dampak pandemi COVID-19 sangat dirasakan masyarakat dan pelaku UKMKM di Indonesia maupun dunia. Untuk itu, upaya adaptasi terhadap kebiasaan baru di masa pandemi dinilainya sangat penting.
“Saya mengapresisiasi kegiatan pelatihan ini karena tentunya sangat bermanfaat bagi pelaku usaha di tengah pandemi. Untuk koperasi, juga penting, karena sejak awal di dalam undang-undang koperasi ini harus dikembangkan, karena sesuai dengan akar budaya masyarakat Indonesia, yaitu kegotongroyongan,” kata Isran Noor.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Yadi Robyan Noor menambahkan, koperasi merupakan “rumah” besar bagi setiap pelaku usaha.
Dengan begitu, penguatan koperasi menjadi sangat penting karena menyangkut kesejahteraan anggota, termasuk pelaku UMKM.
“Kita juga akan susun formulasi yang tepat dalam memodernisasi koperasi. Dalam pelatihan ini kita juga akan berikan sertifikasi bagi bagi wirausaha pemula,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020