Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membangun gedung hemodialisa untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah itu.
"Pembangunan gedung hemodialisa diharapkan dapat makin memacu RSUD memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud usai peresmian dimulainya pembangunan gedung hemodialisa di Penajam, Kamis.
Dengan dibangunnya gedung hemodialisa tersebut, lanjut Bupati, fasilitas pelayanan RSUD Ratu Aji Putri Botung semakin lengkap, sehingga dapat mengurangi jumlah pasien yang dirujuk keluar daerah.
Gedung hemodialisa tersebut jelas Abdul Gafur Mas'ud, unit pelayanan untuk melakukan cuci darah, dan saat ini masyarakat yang membutuhkan pelayanan cuci darah harus ke rumah sakit di Kota Balikpapan atau Samarinda.
Namun dengan terbangunnya gedung hemodialisa di RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara, nantinya masyarakat yang membutuhkan pelayanan cuci darah tidak lagi dirujuk keluar daerah.
"Pembangunan gedung hemodialisa itu tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD, tapi kerja sama dengan PT Mendjangan," ungkap Abdul Gafur Mas'ud.
Pada 2021, menurut Bupati, gedung RSUD Ratu Aji Putri Botung akan dibangun lantai lima melalui dana bantuan dari Kementerian Kesehatan lebih kurang Rp199 miliar.
"Kami berharap segera terbangun gedung Hemodialisa itu dan pada 2021 sudah dapat melayani masyarakat," tambah Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara, Jense Grace Makisurat.
Gedung Hemodialisa berukuran 38x23 meter persegi tersebut memiliki 24 ruangan, terdiri dari ruang tunggu pasien, perawat hingga ruang observasi.
Kapasitas gedung untuk melayani cuci darah itu mampu menampung 20 tempat tidur dengan 25 unit mesin cuci darah.
Gedung hemodialisa di RSUD Ratu Aji Putri Botung kata Grace Makisurat, ditargetkan mulai beroperasi melayani pasien cuci darah pada 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Pembangunan gedung hemodialisa diharapkan dapat makin memacu RSUD memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud usai peresmian dimulainya pembangunan gedung hemodialisa di Penajam, Kamis.
Dengan dibangunnya gedung hemodialisa tersebut, lanjut Bupati, fasilitas pelayanan RSUD Ratu Aji Putri Botung semakin lengkap, sehingga dapat mengurangi jumlah pasien yang dirujuk keluar daerah.
Gedung hemodialisa tersebut jelas Abdul Gafur Mas'ud, unit pelayanan untuk melakukan cuci darah, dan saat ini masyarakat yang membutuhkan pelayanan cuci darah harus ke rumah sakit di Kota Balikpapan atau Samarinda.
Namun dengan terbangunnya gedung hemodialisa di RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara, nantinya masyarakat yang membutuhkan pelayanan cuci darah tidak lagi dirujuk keluar daerah.
"Pembangunan gedung hemodialisa itu tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD, tapi kerja sama dengan PT Mendjangan," ungkap Abdul Gafur Mas'ud.
Pada 2021, menurut Bupati, gedung RSUD Ratu Aji Putri Botung akan dibangun lantai lima melalui dana bantuan dari Kementerian Kesehatan lebih kurang Rp199 miliar.
"Kami berharap segera terbangun gedung Hemodialisa itu dan pada 2021 sudah dapat melayani masyarakat," tambah Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara, Jense Grace Makisurat.
Gedung Hemodialisa berukuran 38x23 meter persegi tersebut memiliki 24 ruangan, terdiri dari ruang tunggu pasien, perawat hingga ruang observasi.
Kapasitas gedung untuk melayani cuci darah itu mampu menampung 20 tempat tidur dengan 25 unit mesin cuci darah.
Gedung hemodialisa di RSUD Ratu Aji Putri Botung kata Grace Makisurat, ditargetkan mulai beroperasi melayani pasien cuci darah pada 2021.
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020