Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, HM Syirajudin mengajak Tenaga Pendamping Profesional (TPP) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kampung (DPMPD/DPMK) se Kaltim dapat bersinergi dalam melakukan tugas pendampingan pelaksanaan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD).
Dia menilai peran pendampingan merupakan tugas mulia, sehingga harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk hasil terbaik.
"Mohon dukungannya. Kita harus bersinergi dalam melaksanakan tugas mulia ini. Apalagi di suasana pandemi COVID -19 seperti sekarang yang menjadikan semuanya serba terbatas," ujar Kepala DPMPD Kaltim, HM Syirajudin yang akrab disapa Iyad saat membuka focus group discussion (FGD) virtual bersama TPP dan DPMD/DPMK se Kaltim, Kamis (10/9).
Melalui forum silaturahmi dan perkenalan ini dia ingin menyemangati TPP dan DPMD/DPMK agar semangat bekerja melayani masyarakat melakukan pendampingan dalam rangka kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Dia juga ingin dengar masalah dan kendala dihadapi dalam penyaluran Dana Desa. "Misal di Berau ada 49 desa yg pencairan tahap II nya terlambat. Ingin mendengar langkah apa yang dilakukan untuk percepatan mempertimbangkan sisa waktu yang terbatas, " katanya.
Dengan demikian diharapkan kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana sesuai rencana kerja tindak lanjut kegiatan. Mengingat sisa waktu pelaksanaan anggaran yang terbilang terbatas hanya sisa tiga bulan kedepan.
Terpenting kata dia, dalam melaksanakan tugas harus bekerja sesuai aturan dan profesional.
Senada dengan itu, Koordinator Pendamping Wilayah (KPW) yang sekarang disebut Tenaga Ahli Provinsi, Alwani mengaku beryukur dilaksanakan FGD secara virtual.
Melalui FGD dianggap membuka ruang para pihak terkait pelaksanaan P3MD saling diskusi penyelesaian berbagai kendala dalam upaya percepatan.
"Mudahan bisa terus dilakukan untuk umpan balik mengikuti perkembangan progres se Kaltim, " katanya.
Pada kesempatan itu, Alwani mengaku bersama TA Provinsi lainnya akan menyusun tim kecil bersama TPP dan Satker P3MD melakukan pengkajian dan telaaahan indikator Indeks Desa Membangun (IDM).
Hasilnya menjadi buku saku IDM yang bisa jadi masukan perencanaan pembangunan desa. Dijadikan prioritas perencanaan pembangunan untuk penyelesaian permasalahannya, sehingga yang menjadi indikator penilaian IDM bisa ditingkatkan mendongkrak peningkatan status IDM desa.
"Di bawa melalui forum musrenbangdes untuk merencanakan pembangunan desa mendorong peningkatan status IDM desanya, " serunya.
Pelaksanaannya FGD Virtual sendiri dibagi dua tahap. Sesi pertama pada pagi tadi bersama empat kabupaten, yakni Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu. Dan sesi dua siang ini dilanjutkan tiga kabupaten lainnya, yakni Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Berau.
Dari DPMPD Kaltim selain Kepala DPMPD Kaltim HM Syirajudin juga diikuti Kabid Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan Riani Tisnadewi yang sekaligus menjadi moderator bersama tiga Kepala seksinya Ahmad Nahjani, Esthi Susila Rini, dan Isnawati.
Kemudian Kabid UEM, SDA, dan TTG Elvis bersama Kepala Seksi UEM Muriyanto, serta Kabid Pemdeskel Kasmawati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020