Nunukan  (ANTARA News Kaltim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur menyatakan gula pasir asal Malaysia masih layak dikonsumsi masyarakat di perbatasan Kabupaten Nunukan dengan Negeri Jiran itu.

Kepala Seksi Penanggulangan Kesehatan Makanan Dinkes Kabupaten Nunukan, Ramsidah SKM, di Nunukan, Minggu, mengatakan produk gula pasir asal Malaysia yang dikonsumsi masyarakat selama ini masih memenuhi syarat standar higienis kelayakan.

Meskipun, dia mengakui, banyak jenis makanan produk dari Malaysia yang masuk ke Kabupaten Nunukan yang ditemukan mengandung zat kimia berbahaya.

Tetapi untuk gula pasir belum pernah ditemukan ada yang mengandung zat kimia berbahaya berupa melamin atau formalin sehingga gula pasir tersebut tatap aman dikonsumsi, kata Ramsidah saat dihubungi.

Ia menegaskan khusus pada gula pasir sejak masuk di Kabupaten Nunukan belum pernah ada keluhan warga atau dicurigai mengandung unsur-unsur yang tidak sehat.

Dinkes Kabupaten Nunukan juga pernah melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap senyawa-senyawa pengikat daripada gula pasir asal Malaysia.

"Tapi memang tidak pernah ditemukan zat kimia berbahaya yang dicampurkan ke dalam," jelasnya lagi.

Ramsidah memperkirakan gula pasir asal Malaysia akan masuk Kabupaten Nunukan mulai sekarang hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah, karena tingginya kebutuhan masyarakat saat Lebaran.

Sebenarnya, ujarnya, gula pasir asal Malaysia ini bukan hanya untuk kebutuhan masyarakat Kabupaten Nunukan tetapi disuplai ke daerah lain misalnya Kota Tarakan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Bulungan.

Dari ketiga daerah tujuan distribusi gula pasir asal Malaysia itu tidak pernah menemukan adanya kandungan zat kimia berbahaya.

"Jadi gula pasir Malaysia masih layak konsumsi. Memang gula pasir yang dikonsumsi masyarakat di perbatasan ini semuanya dari Malaysia," katanya.  (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012